Pengunjung melintas di hamparan pasir yang diselimuti embun upas di kawasan Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur (Jatim), Minggu, 30 Juni 2019. Antara foto/Zabur Karuru
Pengunjung melintas di hamparan pasir yang diselimuti embun upas di kawasan Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur (Jatim), Minggu, 30 Juni 2019. Antara foto/Zabur Karuru

Fenomena Embun Upas Muncul di Gunung Bromo

Antara • 30 Mei 2023 19:05
Malang: Fenomena embun upas atau lapisan tipis es di atas permukaan padat muncul di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS),  Jawa Timur, Selasa, 30 Mei 2023.
 
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS, Septi Eka Wardhani, mengatakan fenomena embun upas atau frost tersebut dilaporkan terjadi di kawasan Lautan Pasir Bromo.
 
"Fenomena embun upas terjadi di kawasan Lautan Pasir Bromo. Baru terjadi hari ini, namun bisa terjadi lagi ketika suhu cukup dingin," kata Septi di Kota Malang, Jawa Timur, 30 Mei 2023.
 
Baca: Upacara Yadnya Kasada, Wisata Gunung Bromo Ditutup 3 Hari

Septi menjelaskan fenomena embun upas atau embun es tersebut, merupakan fenomena yang seringkali terjadi khususnya di kawasan Gunung Bromo pada musim kemarau. Fenomena itu, juga terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

Menurutnya fenomena embun upas tersebut hanya dijumpai pada saat pagi hari, atau sebelum matahari terbit dengan sempurna. Fenomena itu, juga menarik perhatian para wisatawan yang berkunjung ke Gunung Bromo.
 
"Ini merupakan fenomena alam yang sering dijumpai di Gunung Bromo saat musim kemarau. Ini hanya dijumpai pada pagi hari, sebelum matahari terbit dengan sempurna," ungkapnya.
 
Ia menambahkan pada saat terjadi fenomena embun upas di kawasan taman nasional tersebut, suhu udara tercatat berkisar antara 5-9 derajat Celsius. Fenomena embun upas tersebut, juga bisa terjadi di kawasan Ranupane dan Ranu Regulo.
 
Keberadaan embuh upas yang terjadi setiap tahun tersebut, tidak bisa diperkirakan kapan akan terjadi. Munculnya embun upas hanya terjadi pada saat-saat tertentu dan memang menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung.
 
"Ini menarik (untuk wisatawan) karena hanya terjadi di saat-saat tertentu saja. Ini merupakan salah satu fenomena yang langka," beber Septi.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan