Solo: Lima teroris jaringan Astanaanyar yang ditangkap di Boyolali dan Sukoharjo, Jawa Tengah, mengumpulkan dana untuk pergerakan mereka dari kotak amal. Tim Densus 88 Antiteror menyita 50 kotak amal dari rumah tersangka S, di Desa Trayu, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.
"Mereka mengedarkan kotak amal. Mereka menamai kotak amalnya 'Sahabat Langit' dan 'Sahabat Umat'," kata Pejabat Pengelola Informasi dan Data (PPID) Densus 88, Kombes Aswin Siregar, di Solo, Jumat, 4 Agustus 2023.
Mereka meletakkan kotak-kotak amal tersebut di tempat umum di mana infaq yang diperoleh dari masyarakat umum. Sampai saat ini, jumlah uang terkumpul dari kotak amal tersebut masih diselidiki.
Diketahui tersangka S memiliki kemampuan merakit bom mumpuni. Keahlian merakit bom tersebut didapatnya dari gurunya, Soghir yang merupakan murid dari tersangka teroris Bom Bali I dan II, Azhari.
"Soghir ini merupakan anak buah dari dr Azhari. Jadi Soghir ini melatih S, kemudian S membuat tiga bom panci. Dua dari bom panci tersebut dibawa ke Astanaanyar, satu lainnya ditinggal di rumahnya dan sedang menunggu pengantin," bebernya.
Diketahui guru S, Soghir telah ditangkap dan divonis sembilan tahun penjara. Soghir diamankan atas kasus bom di kedutaan Australia tahun 2004 lalu.
Solo: Lima teroris jaringan Astanaanyar yang ditangkap di Boyolali dan Sukoharjo, Jawa Tengah, mengumpulkan dana untuk pergerakan mereka dari kotak amal. Tim Densus 88 Antiteror menyita 50 kotak amal dari rumah tersangka S, di Desa Trayu, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.
"Mereka mengedarkan kotak amal. Mereka menamai kotak amalnya 'Sahabat Langit' dan 'Sahabat Umat'," kata Pejabat Pengelola Informasi dan Data (PPID) Densus 88, Kombes Aswin Siregar, di Solo, Jumat, 4 Agustus 2023.
Mereka meletakkan kotak-kotak amal tersebut di tempat umum di mana infaq yang diperoleh dari masyarakat umum. Sampai saat ini, jumlah uang terkumpul dari kotak amal tersebut masih diselidiki.
Diketahui tersangka S memiliki kemampuan merakit bom mumpuni. Keahlian merakit bom tersebut didapatnya dari gurunya, Soghir yang merupakan murid dari tersangka teroris Bom Bali I dan II, Azhari.
"Soghir ini merupakan anak buah dari dr Azhari. Jadi Soghir ini melatih S, kemudian S membuat tiga bom panci. Dua dari bom panci tersebut dibawa ke Astanaanyar, satu lainnya ditinggal di rumahnya dan sedang menunggu pengantin," bebernya.
Diketahui guru S, Soghir telah ditangkap dan divonis sembilan tahun penjara. Soghir diamankan atas kasus bom di kedutaan Australia tahun 2004 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)