Yogyakarta: Sebuah mortir aktif ditemukan warga Dusun Cikal, Desa Watusigar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, Daerah istimewa Yogyakarta (DIY). Salah satu jenis bahan peledak itu diamankan kepolisian.
Kapolsek Ngawen, AKP Suharjiyanto, menjelaskan ada dua orang yang menemukan mortir di Sungai Oya. Kedua warga setempat itu sedang mencari benda-benda yang bisa dijual.
"Jadi saat warga bernama Nugroho menyelam itu menemukan benda mirip peluru dan kemudian dibawa ke atas (tepi sungai)," kata Suharjiyanto saat dihubungi, Kamis, 15 Juni 2023.
Menurut dia warga tersebut kemudian melaporkan temuannya ke polisi. Warga, katanya, sekaligus memastikan mortir tersebut masih aktif atau tidak.
Suharjiyanto mengatakan Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Bom Brimob Polda DIY mengevakuasi benda tersebut. Tim tersebut datang dengan peralatan lengkap.
"Setelah dicek oleh tim Jihandak (mortir) itu disinyalir masih aktif," ujarnya.
Ia mengatakan hasil pengecekan menunjukkan mortir berukuran panjang 26 sentimeter dan diameter 13 sentimeter. Namun, aparat belum memastikan dari mana asal benda itu.
"Setelah dievakuasi (mortir) diperiksa asal usul awalnya," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Yogyakarta: Sebuah
mortir aktif ditemukan warga Dusun Cikal, Desa Watusigar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, Daerah istimewa
Yogyakarta (DIY). Salah satu jenis bahan peledak itu diamankan kepolisian.
Kapolsek Ngawen, AKP Suharjiyanto, menjelaskan ada dua orang yang menemukan mortir di
Sungai Oya. Kedua warga setempat itu sedang mencari benda-benda yang bisa dijual.
"Jadi saat warga bernama Nugroho menyelam itu menemukan benda mirip peluru dan kemudian dibawa ke atas (tepi sungai)," kata Suharjiyanto saat dihubungi, Kamis, 15 Juni 2023.
Menurut dia warga tersebut kemudian melaporkan temuannya ke polisi. Warga, katanya, sekaligus memastikan mortir tersebut masih aktif atau tidak.
Suharjiyanto mengatakan Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Bom Brimob Polda DIY mengevakuasi benda tersebut. Tim tersebut datang dengan peralatan lengkap.
"Setelah dicek oleh tim Jihandak (mortir) itu disinyalir masih aktif," ujarnya.
Ia mengatakan hasil pengecekan menunjukkan mortir berukuran panjang 26 sentimeter dan diameter 13 sentimeter. Namun, aparat belum memastikan dari mana asal benda itu.
"Setelah dievakuasi (mortir) diperiksa asal usul awalnya," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)