PT Angkasa Pura II menggelar launching buku para relawan Gurila (Gunung, Rimba, Laut) bersama Yayasan Kick Andy di Gedung 600 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
PT Angkasa Pura II menggelar launching buku para relawan Gurila (Gunung, Rimba, Laut) bersama Yayasan Kick Andy di Gedung 600 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Jejak Relawan Gurila, Catatan Kecil Pejuang Kemanusiaan di Lokasi Bencana

Hendrik Simorangkir • 21 Maret 2024 20:51
Tangerang: PT Angkasa Pura II menggelar peluncuran buku para relawan Gurila (Gunung, Rimba, Laut) bersama Yayasan Kick Andy di Gedung 600 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Buku yang bercerita tentang pengalaman para relawan selama proses aksi kemanusiaan dalam bencana yang ada di Indonesia tertuang di sana. 
 
Buku tersebut berjudul Catatan Kecil Jejak Relawan Gurila, "Melangkah Tanpa Ragu, Bertindak Sungguh-Sungguh", banyak diapresiasi dari berbagai kalangan, baik pemerintah daerah hingga pusat.
 
"Jadi buku ini hasil dari karya para Relawan Gurila. 90 persen relawan baru pertama kali menulis, menjadi hal yang baru bagi mereka. Ini merupakan karya penulisan kisah inspirasi, walaupun sempat hampir 1 tahun tertunda launchingnya, dan akhirnya menjadi buku," ujar Ketua Gurila, Ayatullah, Kamis, 21 Maret 2024. 

Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Kementerian BUMN, Edi Eko Cahyono menuturkan, buku yang diterbitkan ini menunjukan penulisan kisah inspirasi yang menjadi pengalaman bagi para relawan Gurila. Buku ini menyampaikan pun sangat kaya akan informasi dalam menangani bencana.
 
"Buku ini menceritakan pengalaman teman-teman relawan, itu memang sangat berharga informasinya. Apalagi yang disampaikan dan dilakukan, mungkin tidak tertangkap dalam bentuk tulisan. Oleh karena itu upaya ini sangat membuka inspirasi bagi teman-teman lainnya agar dapat pengetahuan dan paham untuk bertindak lebih baik lagi," kata Edi.
 
Edi menjelaskan, dengan adanya komunitas relawan Gurila menjadi sebuah upaya untuk bisa mengorganisasi sebuah aksi kerelawanan. Hal tersebut bertujuan agar bisa terstruktur dengan baik untuk bisa memberikan impact yang sesuai dengan targetnya, dan apa yang diharapkan.
 
"Jika sifatnya individual, tentu ada banyak niat bagus tapi dengan cara yang tidak tepat, akhirnya apa yang diharapkan tidak tercapai. Organisasi kelembagaan ini harapannya bisa memfasilitasi adanya upaya yang lebih terstruktur sistematis, sehingga impact-nya menjadi lebih efektif," jelasnya.
 
Edi berharap, relawan Gurila ini bisa menjadi inspirasi bagi seluruh sektor yang ada ditubuh BUMN agar tergerak mengikutinya. Pihaknya akan menindaklanjuti akan adanya relawan-relawan lain di skala seluruh BUMN.
 
"Kita akan diskusikan dengan para pihak, tentu dengan jiwa dan spiritnya yang sama. Sehingga saya yakin, hal seperti ini akan direspon oleh teman-teman BUMN, untuk menjadi sebuah gerakan nasional," katanya.
 
Ketua Umum Serikat Karyawan Angkasa Pura II (Sekarpura II), Aziz Fahmi Harahap menuturkan, dengan adanya buku tersebut, telah menepis anggapan serikat karyawan tentang kesejahteraan. Semoga buku ini menjadi prasasti untuk ke depannya. 
 
"Buku yang ditulis berdasarkan kisah nyata pengalaman dari para relawan Gurila Angkasa Pura II. Semoga kisah inspiratif ini dapat membawa kebaikan dan manfaat untuk kita semuanya, buku yang ditulis berdasarkan kisah nyata pengalaman dari para relawan Gurila Angkasa Pura II," kata Fahmi.
 
Menurut Fahmi, dirinya melihat dengan adanya buku yang dikemas secara baik akan memberikan manfaat untuk semuanya, khususnya Angkasa Pura II dan tentunya para relawan yang ada di Indonesia. 
 
"Hadirnya buku ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi relawan-relawan lainnya. Kami berharap akan lahir relawan-relawan lainnya untuk bersama-sama memberikan yang terbaik untuk masyarakat dan untuk Indonesia," tuturnya.
 
Pelaksana tugas (Plt) Senior General Manager Community Development Angkasa Pura II, Muhammad Nurrasyidin menambahkan, buku yang merupakan jejak kecil dari para relawan Gurila itu, menceritakan semua pengalaman ke wilayah-wilayah yang tengah dilanda musibah.
 
"Buku ini mungkin menjadi pengingat, apapun yang dilakukan apalagi niatnya baik membantu sesama, bisa dibaca oleh generasi berikutnya. Serta bisa tertanam untuk melakukan kebaikan kebaikan lebih jauhnya," ujar Nurrasyidin.
 
Sementara, Ketua Yayasan Kick Andy, Ali Sadikin mengatakan, di dalam buku tersebut berisi adanya kemauan dan tekad membangun kebersamaan untuk terjun menjadi relawan. Meski terlihat terjebak dalam situasi, lanjutnya, para relawan tersebut bersungguh-sungguh bertindak untuk kemanusiaan.
 
"Teman-teman relawan Gurila ini yang saya bilang berani dan bodoh. Karena kita saat di lokasi kejadian, kita tidak tahu apa-apa, karena bukan profesional. Tapi, karena kita ingin bertindak kepada kemanusiaan, jadinya mereka bergerak," singkat Ali. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan