Surabaya: Jumlah jemaah haji Embarkasi Surabaya meninggal di Tanah Suci, Mekah, terus bertambah menjadi 77 orang. Selain itu, juga ada 14 jemaah yang kini masih dirawat di rumah sakit di Arab Saudi.
"Jumlah jemaah wafat ini sekitar 17 persen, dari total jemaah haji secara nasional yang wafat di Tanah Suci yakni 450 orang," kata Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya, Abdul Haris, Jumat, 19 Juli 2024.
Haris mengatakan kesehatan menjadi hal penting bagi para jemaah haji. Namun, kata dia, jemaah haji kebanyakan terlalu fokus ibadah tanpa mempedulikan kesehatan, terutama lansia dan yang punya penyakit.
Oleh karena itu, kata Haris, semua perjalanan jamaah haji mulai dari kedatangan di Asrama Haji, pemberangkatan jemaah sampai ibadah di Arab Saudi, hingga kembali ke Tanah Air harus selalu mengedepankan ramah lansia.
"Para lansia memang dipercepat, dan tidak ikut proses pemberangkatan yang melelahkan itu. Karena semuanya adalah memikirkan bagaimana lansia dalam kondisi terjaga kesehatannya, tentunya juga menekan/meminimalisir jemaah yang wafat," katanya.
"Selain itu dari kendala tahun yang lalu ternyata dengan sistem murur Haji dapat mempercepat proses dalam perjalanan jemaah dari Arofa, Musdalifah, mina jadi lebih lancar dan itu mungkin solusi terbaik untuk jamaah haji," ujarnya.
Hingga saat ini, sebanyak 93 dari 106 total kloter telah tiba di Debarkasi Surabaya, dengan total jumlah 34.397 jemaah atau telah mencapai 88 persen. Artinya, masih ada 13 kloter dari Debarkasi Surabaya yang masih berada di Tanah Suci Mekah.
"Sementara kloter 106 sebagai kloter pamungkas dari Debarkasi Surabaya, dijadwalkan tiba di Tanah Air sekitar pukul 15.00 WIB, pada Senin, 22 Juli 2024," pungkasnya.
Surabaya: Jumlah jemaah haji Embarkasi Surabaya meninggal di Tanah Suci, Mekah, terus bertambah menjadi 77 orang. Selain itu, juga ada 14 jemaah yang kini masih dirawat di rumah sakit di Arab Saudi.
"Jumlah jemaah wafat ini sekitar 17 persen, dari total jemaah haji secara nasional yang wafat di Tanah Suci yakni 450 orang," kata Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya, Abdul Haris, Jumat, 19 Juli 2024.
Haris mengatakan kesehatan menjadi hal penting bagi para jemaah haji. Namun, kata dia, jemaah haji kebanyakan terlalu fokus ibadah tanpa mempedulikan kesehatan, terutama lansia dan yang punya penyakit.
Oleh karena itu, kata Haris, semua perjalanan jamaah haji mulai dari kedatangan di Asrama Haji, pemberangkatan jemaah sampai ibadah di Arab Saudi, hingga kembali ke Tanah Air harus selalu mengedepankan ramah lansia.
"Para lansia memang dipercepat, dan tidak ikut proses pemberangkatan yang melelahkan itu. Karena semuanya adalah memikirkan bagaimana lansia dalam kondisi terjaga kesehatannya, tentunya juga menekan/meminimalisir jemaah yang wafat," katanya.
"Selain itu dari kendala tahun yang lalu ternyata dengan sistem murur Haji dapat mempercepat proses dalam perjalanan jemaah dari Arofa, Musdalifah, mina jadi lebih lancar dan itu mungkin solusi terbaik untuk jamaah haji," ujarnya.
Hingga saat ini, sebanyak 93 dari 106 total kloter telah tiba di Debarkasi Surabaya, dengan total jumlah 34.397 jemaah atau telah mencapai 88 persen. Artinya, masih ada 13 kloter dari Debarkasi Surabaya yang masih berada di Tanah Suci Mekah.
"Sementara kloter 106 sebagai kloter pamungkas dari Debarkasi Surabaya, dijadwalkan tiba di Tanah Air sekitar pukul 15.00 WIB, pada Senin, 22 Juli 2024," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)