Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Provinsi Gorontalo Heriyanto, saat memberikan keterangan terkait kondisi evakuasi korban longsor Tulabolo di hari keempat, Rabu, 10 Juli 2024. Antara/HO-Diskominfotik Provinsi Gorontalo
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Provinsi Gorontalo Heriyanto, saat memberikan keterangan terkait kondisi evakuasi korban longsor Tulabolo di hari keempat, Rabu, 10 Juli 2024. Antara/HO-Diskominfotik Provinsi Gorontalo

Hari ke-4, Cuaca Jadi Penghalang Evakuasi Korban Longsor Gorontalo

Antara • 10 Juli 2024 20:00
Gorontalo: Faktor cuaca menjadi penghalang utama dalam proses evakuasi korban longsor di kawasan tambang rakyat Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.
 
"Evakuasi korban longsor Tulabolo pada hari keempat terkendala cuaca," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Provinsi Gorontalo, Heriyanto, di Gorontalo, Rabu, 10 Juli 2024.
 
Baca: Basarnas Evakuasi 85 Korban Longsor Tambang Gorontalo, 32 Masih Dicari
 
Heriyanto menjelaskan curah hujan yang cukup tinggi di lokasi membuat pencarian tidak maksimal, sehingga sampai saat ini tim belum bisa menemukan korban lainnya.
 
"Di hari keempat ini curah hujan cukup tinggi sejak Selasa malam. Jadi untuk sementara hingga saat ini operasi SAR dihentikan. Untuk personel di atas yang naik di hari pertama dan kedua akan digantikan," jelasnya.

Selain pencarian korban di lokasi longsor yang dihentikan sementara, operasional helikopter milik Polri juga belum bisa difungsikan untuk mengevakuasi korban dan atau mengirimkan bantuan logistik.
 
Sebanyak 137 personel gabungan telah disiapkan untuk menggantikan personel sebelumnya yang telah melakukan pencarian pada hari pertama dan kedua. Satu unit alat berat di titik bor 13 juga terpaksa dihentikan sementara.
 
Terkait dengan waktu evakuasi para korban selamat dan meninggal dunia, Heriyanto mengatakan akan berlangsung selama tujuh hari sejak hari kejadian pada Sabtu, 13 Juli 2024.
 
Waktu tersebut bisa diperpanjang jika pemerintah daerah menetapkan status tanggap darurat. Data di Posko Poduwoma hingga Rabu, 10 Juli 2024 pukul 12.28 WITA mencatat korban yang selamat ada 85 orang, 23 orang meninggal, 32 lainnya masih dalam pencarian.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan