Belu: Satgas Pengamanan Perbatasan RI-RDTL Sektor Timur Kompi Pengamanan II Yonif 742/SWY melaksanakan Upacara Bendera dan Patroli Patok Border Sign Post (BSP) 14 pada Jumat, 10 November 2023. Upacara ini juga digelar dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional.
Danpos Turiscain, Sertu Achmad Hanavy mengatakan dalam kegiatan ini turut melibatkan aparatur Desa Turiscain, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Turut dalam upacara itu juga mantan pejuang pro integerasi yang tergabung dalam LVRI, anggota Pos Polisi, Pos Brimob, Bea Cukai Turiscain dan para siswa-siswi SDN Turiscain.
“Dalam kegiatan ini hadir sebanyak 35 orang veteran pejuang pro integerasi, yang sangat antusias untuk melaksanakan patroli patok bersama,” ujar Ahmad di Belu, Sabtu, 11 Movember 2023.
Achmad mengajak para warga dan siswa-siswi SDN Turiscain untuk selalu menghargai dan mengingat jasa para pahlawan yang memperjuangkan Tanah Air. Dalam kesempatan itu juga, dia memberikan contoh nyata pada siswa-siswi selaku generasi muda tentang artinya perjuangan dengan memperkenalkan para pejuang pro integrasi di tahun 1997.
Mereka berjuang untuk menggabungkan wilayah Timor Timur dalam pelukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Para pejuang pro integrasi ini rela berkorban dengan terus menyatukan integrasi dengan berani mempertaruhkan semua yang mereka miliki, meninggalkan tanah kelahiran dan meninggalkan harta benda untuk bergabung dengan NKRI.
Sementara itu, salah satu pejuang pro integrasi, Justino Gusmao menambahkan, pihaknya tidak pernah ingkar terhadap janji setianya kepada NKRI. Dia juga merasa sangat bangga bisa tetap bergabung NKRI.
“Saya merasa terharu dengan adanya kegiatan ini. Selama ini belum pernah ada kegiatan semacam ini dengan Satgas sebelumnya,” tutur Justino.
Sedangkan salah satu guru di Desa Turiscain, Marcelinus Moruk menambahkan, kegiatan ini menjadi momentum yang baik dalam memupuk persatuan dan kesatuan. Terlebih kegitan tersebut juga diikuti oleh para pelajar yang menjadi penerus bangsa di kemudian hari.
“Ini adalah sebuah kesempatan baik untuk kita dan generasi muda untuk bersilaturahmi dan sama-sama mengapresiasi apa yang telah dikorbankan para pejuang pro integrasi,” ucapnya.
Belu: Satgas Pengamanan Perbatasan
RI-RDTL Sektor Timur Kompi Pengamanan II Yonif 742/SWY melaksanakan Upacara Bendera dan Patroli Patok
Border Sign Post (BSP) 14 pada Jumat, 10 November 2023. Upacara ini juga digelar dalam rangka memperingati
Hari Pahlawan Nasional.
Danpos Turiscain, Sertu Achmad Hanavy mengatakan dalam kegiatan ini turut melibatkan aparatur Desa Turiscain, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu, Provinsi
Nusa Tenggara Timur (NTT). Turut dalam upacara itu juga mantan pejuang pro integerasi yang tergabung dalam LVRI, anggota Pos Polisi, Pos Brimob, Bea Cukai Turiscain dan para siswa-siswi SDN Turiscain.
“Dalam kegiatan ini hadir sebanyak 35 orang veteran pejuang pro integerasi, yang sangat antusias untuk melaksanakan patroli patok bersama,” ujar Ahmad di Belu, Sabtu, 11 Movember 2023.
Achmad mengajak para warga dan siswa-siswi SDN Turiscain untuk selalu menghargai dan mengingat jasa para pahlawan yang memperjuangkan Tanah Air. Dalam kesempatan itu juga, dia memberikan contoh nyata pada siswa-siswi selaku generasi muda tentang artinya perjuangan dengan memperkenalkan para pejuang pro integrasi di tahun 1997.
Mereka berjuang untuk menggabungkan wilayah Timor Timur dalam pelukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Para pejuang pro integrasi ini rela berkorban dengan terus menyatukan integrasi dengan berani mempertaruhkan semua yang mereka miliki, meninggalkan tanah kelahiran dan meninggalkan harta benda untuk bergabung dengan NKRI.
Sementara itu, salah satu pejuang pro integrasi, Justino Gusmao menambahkan, pihaknya tidak pernah ingkar terhadap janji setianya kepada NKRI. Dia juga merasa sangat bangga bisa tetap bergabung NKRI.
“Saya merasa terharu dengan adanya kegiatan ini. Selama ini belum pernah ada kegiatan semacam ini dengan Satgas sebelumnya,” tutur Justino.
Sedangkan salah satu guru di Desa Turiscain, Marcelinus Moruk menambahkan, kegiatan ini menjadi momentum yang baik dalam memupuk persatuan dan kesatuan. Terlebih kegitan tersebut juga diikuti oleh para pelajar yang menjadi penerus bangsa di kemudian hari.
“Ini adalah sebuah kesempatan baik untuk kita dan generasi muda untuk bersilaturahmi dan sama-sama mengapresiasi apa yang telah dikorbankan para pejuang pro integrasi,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)