Demak: Sejumlah wilayah di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, kembali dilanda banjir. Ratusan rumah di Kecamatan Sayung dan Mranggen terendam banjir akibat tingginya curah hujan.
Seorang warga Sayung, Nurul Indah, menceritakan banjir mulai masuk rumah pada dini hari. Hingga saat ini air di dalam rumah belum surut.
"(Air) Mulai masuk rumah tadi malam jam 12 lebih," ujar Nurul, Kamis, 14 Maret 2024.
Ketinggian air di dalam rumah mencapai 30 sentimeter. Sementara ketinggian air di jalan bisa mencapai 40 sentimeter. Meski begitu, hingga kini warga masih enggan mengungsi.
"Tidak ada (mengungsi) masih di rumahnya sendiri-sendiri. Mau ke mana bingung banjir semua," kata Nurul.
Selain merendam wilayah permukiman warga, banjir juga merendam jalur pantai utara (Pantura) Demak. Tak sedikit kendaraan yang macet terjebak banjir.
Sementara itu, banjir yang terjadi di Kecamatan Mranggen membuat ratusan kepala keluarga dari Desa Brumbung dan Desa Waru terpaksa dievakuasi untuk mengungsi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Agus Nugroho, mengatakan hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kota Wali sejak dua hari terakhir.
“Rabu malam laporan kami terima, kemudian Kamis dini hari tadi warga dievakuasi,” ujar Agus.
Ketinggian air yang merendam wilayah permukiman mulai 100 sampai 150 sentimeter. Ratusan kepala keluarga terpaksa dievakuasi untuk mengungsi di sejumlah tempat. Salah satu titik pengungsian ada di Pondok Pesantren Sunan Glagah Wangi.
“Yang dari Desa Waru semula mengungsi di Puskesmas Mranggen 2, kemudian dialihkan semuanya jadi satu di Ponpes Glagah Wangi Waru,” ucapnya.
Demak: Sejumlah wilayah di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, kembali dilanda banjir. Ratusan rumah di Kecamatan
Sayung dan Mranggen terendam banjir akibat tingginya curah hujan.
Seorang warga Sayung, Nurul Indah, menceritakan banjir mulai masuk rumah pada dini hari. Hingga saat ini air di dalam rumah belum surut.
"(Air) Mulai masuk rumah tadi malam jam 12 lebih," ujar Nurul, Kamis, 14 Maret 2024.
Ketinggian air di dalam rumah mencapai 30 sentimeter. Sementara ketinggian air di jalan bisa mencapai 40 sentimeter. Meski begitu, hingga kini warga masih enggan mengungsi.
"Tidak ada (mengungsi) masih di rumahnya sendiri-sendiri. Mau ke mana bingung banjir semua," kata Nurul.
Selain merendam wilayah permukiman warga, banjir juga merendam jalur pantai utara (Pantura) Demak. Tak sedikit kendaraan yang macet terjebak banjir.
Sementara itu, banjir yang terjadi di Kecamatan Mranggen membuat ratusan kepala keluarga dari Desa Brumbung dan Desa Waru terpaksa dievakuasi untuk mengungsi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Agus Nugroho, mengatakan hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kota Wali sejak dua hari terakhir.
“Rabu malam laporan kami terima, kemudian Kamis dini hari tadi warga dievakuasi,” ujar Agus.
Ketinggian air yang merendam wilayah permukiman mulai 100 sampai 150 sentimeter. Ratusan kepala keluarga terpaksa dievakuasi untuk mengungsi di sejumlah tempat. Salah satu titik pengungsian ada di Pondok Pesantren
Sunan Glagah Wangi.
“Yang dari Desa Waru semula mengungsi di Puskesmas Mranggen 2, kemudian dialihkan semuanya jadi satu di Ponpes Glagah Wangi Waru,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)