Ilustrasi/ Medcom.id
Ilustrasi/ Medcom.id

Awal Musim Hujan, Pakar Ingatkan Ancaman Banjir Bandang di DIY

Ahmad Mustaqim • 06 Desember 2023 23:38
Yogyakarta: Pakar manajemen air di Universitas Gadjah Mada (UGM), Agus Maryono, mengingatkan adanya risiko banjir bandang di awal musim penghujan. Banjir tersebut akan memicu bencana lain seperti longsor
 
"Kalau lokasi di mana ada sumbatan ditemukan masyarakat bisa segera digerakkan untuk membersihkan. Jika aliran lancar kembali maka risiko banjir bandang akan hilang," kata Agus di Gedung Pusat UGM, Rabu, 6 Desember 2023.  
 
Baca: Pemprov Jawa Barat Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hingga Mei
 
Agus menjelaskan sungai berukuran kecil dan menengah di daerah berbukit dengan tebing yang terjal memiliki risiko longsor dan banjir bandang yang lebih tinggi dibandingkan dengan sungai-sungai besar. Selain itu risiko banjir bandang juga lebih tinggi di sungai di mana banjir bandang pernah terjadi sebelumnya.
 
Menurutnya langkah antisipasi secara sistematis perlu mulai dilakukan, termasuk dengan menggerakkan berbagai elemen masyarakat untuk memeriksa area aliran sungai dan sekitarnya. Menurut dia kegiatan susur dan periksa sungai perlu dilakukan, utamanya di sungai-sungai yang melewati pemukiman atau perkampungan. Aktivitas ini dilakukan secara bergotong royong antara masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha. 

"Masyarakat diajak dan hasilnya didiskusikan agar mereka paham dan merasa memiliki sungai tersebut. Jika tidak ada banjir bandang masyarakat dapat memanfaatkan sungai untuk wisata, perikanan, hingga pertanian," jelasnya.
 
Agus mencontohkan keberadaan Sungai Code di Yogyakarta yang juga berisiko terjadi banjir. Antisipasi banjir di Sungai Code ini bisa dilakukan komunitas sungai yang sudah berjalan. 
 
Sementara Kepala Pusat Studi Bencana UGM, M. Anggri Setiawan, mengatakan upaya antisipasi ini menjadi bagian penting dalam mitigasi bencana. Menurut dia, sudah ada sejumlah aturan pemerintah dalam konteks ancaman bencana hidrometeorologi. 
 
"Yang perlu dioptimalkan adalah aksi antisipasi, yang saat ini juga sedang digalakkan di tingkat internasional dan di tingkat nasional sedang dirumuskan pedomannya," ungkapnya.
 
Anggri menyebut koordinasi lintas lembaga menjadi bagian penting mengantisipasi dampak bencana. Terlebih, Yogyakarta menjadi salah satu kawasan dengan berbagai ancaman risiko bencana alam. 
 
"Dampak bencana bisa diminimalkan bila antisipasi berjalan dengan baik, termasuk melakukan manajemen bencana pada kawasan-kawasan berisiko," ujarnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan