Jepara: Satuan Lalulintas Polres Jepara bersama Dinas Perhuhungan Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, memeriksa kelaikan angkutan penumpang antarkota antarprovinsi (AKAP). Hal itu sebagai upaya menekan angka kecelakaan lalulintas. Mengingat, memasuki awal Ramadan hingga Lebaran terjadi lonjakan penumpang.
Kanit Keselamatan Lalulintas Polres Jepara Iptu Sucipto, mengatakan pemeriksaan bus AKAP dilakukan dengan mendatangi garasi masing-masing perusahaan otobus (PO). Selaian memeriksa kondisi bus, surat-surat bus dan sopir juga turut diperiksa.
"Hasil pemeriksaan 98 persen kondisinya bagus. Kalau tadi saat diperiksa ada yang kurang, itu karena sopir lupa menaruhnya. Seperti pemadam api ringan, sudah ada di bus tapi karena bus habis dibersih jadi belum di kembalikan ke tempatnya," ujar Sucipto, Rabu, 6 Maret 2024.
Pemeriksaan kondisi bus meliputi lampu sein, lampu utama, lampu jauh, pembersih kaca, juga kondisi ban. Selain itu, kelengkapan bus seperti alat pemecah kaca, pemadam kebakaran ringan juga tak luput dari pemeriksaan.
"Untuk ban kami minta untuk tidak memakai ban vulkanisir. Dan di sini tadi semua armada setelah diperiksa tidak ada yang pakai (ban) vulkanisir," kata Sucipto.
Tak hanya kondisi bus, kondisi kesehatan sopir juga tak luput dari pemeriksaan. Sebab, kondisi sopir dituntut selalu prima saat memegang kemudi.
"Apa lagi ini bus malam. Kesehatan sopir itu juga faktor utama keselamatan," kata Sucipto.
Pengusaha bus AKAP, Iqbal Tosin, mengatakan lonjakan penumpang mulai nampak pada akhir pekan ini. Meski begitu, di awal Ramadan ini tarif tiket bus AKAP belum mengalami penaikan.
"Penumpang ini sudah mulai penuh yang dari barat. Awal Ramadan ini sudah ada lonjakan (penumpang)," kata Iqbal.
Jepara: Satuan Lalulintas Polres Jepara bersama Dinas Perhuhungan Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, memeriksa kelaikan angkutan penumpang antarkota antarprovinsi (AKAP). Hal itu sebagai upaya menekan angka kecelakaan lalulintas. Mengingat, memasuki awal Ramadan hingga Lebaran terjadi lonjakan penumpang.
Kanit Keselamatan Lalulintas Polres Jepara Iptu Sucipto, mengatakan pemeriksaan bus AKAP dilakukan dengan mendatangi garasi masing-masing perusahaan otobus (PO). Selaian memeriksa kondisi bus, surat-surat bus dan sopir juga turut diperiksa.
"Hasil pemeriksaan 98 persen kondisinya bagus. Kalau tadi saat diperiksa ada yang kurang, itu karena sopir lupa menaruhnya. Seperti pemadam api ringan, sudah ada di bus tapi karena bus habis dibersih jadi belum di kembalikan ke tempatnya," ujar Sucipto, Rabu, 6 Maret 2024.
Pemeriksaan kondisi bus meliputi lampu sein, lampu utama, lampu jauh, pembersih kaca, juga kondisi ban. Selain itu, kelengkapan bus seperti alat pemecah kaca, pemadam kebakaran ringan juga tak luput dari pemeriksaan.
"Untuk ban kami minta untuk tidak memakai ban vulkanisir. Dan di sini tadi semua armada setelah diperiksa tidak ada yang pakai (ban) vulkanisir," kata Sucipto.
Tak hanya kondisi bus, kondisi kesehatan sopir juga tak luput dari pemeriksaan. Sebab, kondisi sopir dituntut selalu prima saat memegang kemudi.
"Apa lagi ini bus malam. Kesehatan sopir itu juga faktor utama keselamatan," kata Sucipto.
Pengusaha bus AKAP, Iqbal Tosin, mengatakan lonjakan penumpang mulai nampak pada akhir pekan ini. Meski begitu, di awal Ramadan ini tarif tiket bus AKAP belum mengalami penaikan.
"Penumpang ini sudah mulai penuh yang dari barat. Awal Ramadan ini sudah ada lonjakan (penumpang)," kata Iqbal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)