Magetan: Seorang mantan atlet pencak silat di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, harus menyambung hidup dengan menjadi buruh kandang ayam. Pekerjaan tersebut menjadi yang utama untuk menghidupkan dua anaknya.
Agus Prasetyo, 35, sebagai atlet pernah menjuarai berbagai kejuaran pertandingan hingga di luar pulau. Dulu namanya dielu-elukan. Namun kini medali perunggu, perak, dan emas yang ia peroleh seolah tak ada artinya.
Baca: 5 Taruna PIP Pelaku Pembunuhan Juniornya Reka Ulang Adegan
Beberapa tahun silam, awalnya Agus mengikuti seleksi atlet yang diadakan oleh sekolahnya dan lolos. Sehingga dapat bergabung di padepokan silat tanpa bayangan di Magetan.
Karena prestasi dan gerakan yang bagus, lincah, energik dan penuh seni membuat ia dipinang oleh berbagai organisasi silat KONI. Dia pun diminta mewakili kabupaten Magetan untuk bertanding.
Namun setelah usaha yang ia lakukan, harapan yang dijanjikan pemerintah tak menjadi kenyatakan. Keinginan untuk dapat bekerja atau hidup yang layak tak tercapai. Akhirnya saat ini ia terpaksa menjadi buruh kandang ayam.
Agus merasa kecewa dengan perjuanganya mengharumkan nama organisasi atau kabupaten saat bertanding memperebutkan piala atau medali. Ia mengaku sejak saat itu tidak pernah mendapat kompensasi layak dari pemerintah setempat.
"Saya sama sekali tak diperhatikan. Saya kecewa," kata Agus saat ditemui di Magetan, Kamis, 16 September 2021.
Sementara pelatih atlet silat, Purwadi juga prihatin melihat kondisi Agus yang saat ini hidup tidak layak. Apalagi ia selalu dijanjikan akan diberi pekerjaan yang layak karena prestasinya oleh bupati dan dinas terkait.
"Namun, semua janji hanya isapan jempol belaka," jelas Agus.
Magetan: Seorang mantan atlet pencak silat di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, harus menyambung hidup dengan menjadi
buruh kandang ayam. Pekerjaan tersebut menjadi yang utama untuk menghidupkan dua anaknya.
Agus Prasetyo, 35, sebagai atlet pernah menjuarai berbagai kejuaran pertandingan hingga di luar pulau. Dulu namanya dielu-elukan. Namun kini medali perunggu, perak, dan emas yang ia peroleh seolah tak ada artinya.
Baca:
5 Taruna PIP Pelaku Pembunuhan Juniornya Reka Ulang Adegan
Beberapa tahun silam, awalnya Agus mengikuti seleksi atlet yang diadakan oleh sekolahnya dan lolos. Sehingga dapat bergabung di padepokan silat tanpa bayangan di Magetan.
Karena prestasi dan gerakan yang bagus, lincah, energik dan penuh seni membuat ia dipinang oleh berbagai organisasi silat KONI. Dia pun diminta mewakili kabupaten Magetan untuk bertanding.
Namun setelah usaha yang ia lakukan, harapan yang dijanjikan pemerintah tak menjadi kenyatakan. Keinginan untuk dapat bekerja atau hidup yang layak tak tercapai. Akhirnya saat ini ia terpaksa menjadi buruh kandang ayam.
Agus merasa kecewa dengan perjuanganya mengharumkan nama organisasi atau kabupaten saat bertanding memperebutkan piala atau medali. Ia mengaku sejak saat itu tidak pernah mendapat kompensasi layak dari pemerintah setempat.
"Saya sama sekali tak diperhatikan. Saya kecewa," kata Agus saat ditemui di Magetan, Kamis, 16 September 2021.
Sementara pelatih atlet silat, Purwadi juga prihatin melihat kondisi Agus yang saat ini hidup tidak layak. Apalagi ia selalu dijanjikan akan diberi pekerjaan yang layak karena prestasinya oleh bupati dan dinas terkait.
"Namun, semua janji hanya isapan jempol belaka," jelas Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
