Bandar Lampung: Riki Sianggih Wijaya, 28, menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok anak punk di Jalan Majapahit, Enggal, Bandar Lampung pada Jumat malam, 8 Oktober 2021, sekitar pukul 23.00 WIB.
Warga Kemiling tersebut mengatakan, saat kejadian ia bersama istri hendak membeli minuman es boba di area Taman Gajah. Kemudian, datang beberapa anak punk dengan pakaian khas mereka memaksa meminta sejumlah uang.
"Mereka datang minta uang Rp5.000 saya bilang tidak ada. Mereka maksa minta uangnya, setelah itu manggil rombongannya mengeroyok saya," kata Riki, Sabtu, 9 Oktober 2021.
Ia mengatakan, anak punk yang diperkirakan berjumlah 10 orang itu mengeluarkan senjata jenis rantai, dan besi langsung menganiaya dirinya yang tidak berkutik karena jumlah mereka terlalu banyak.
"Saya digebukin, pedagang ramai tapi cuma melihat aja tidak ada yang membantu," tambahnya.
Baca juga: 64 KK Korban Banjir Rogo Sigi Akan Direlokasi
Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka di bagian kepala, tangan, kaki dan bagian tubuh lainnya. Sehingga melaporkan kejadian ke Mapolresta Bandar Lampung dengan bukti laporan Nomor: LP/B/2269/X/2021/SPKT/Polresta Bandar Lampung.
"Tolong segera ditangkap mereka itu sering meresahkan, bahkan meminta uang secara paksa," katanya.
Sementara itu, salah satu pedagang di area Taman Gajah, Irfan, membenarkan korban dianiaya oleh sekelompok anak punk yang ingin meminta uang.
"Istri saya saja sampai teriak-teriak lihat mereka memukuli orang itu, saya mau bantu takut jadi sasaran," ungkapnya.
Bandar Lampung: Riki Sianggih Wijaya, 28, menjadi
korban pengeroyokan oleh sekelompok anak punk di Jalan Majapahit, Enggal, Bandar Lampung pada Jumat malam, 8 Oktober 2021, sekitar pukul 23.00 WIB.
Warga Kemiling tersebut mengatakan, saat kejadian ia bersama istri hendak membeli minuman es boba di area Taman Gajah. Kemudian, datang beberapa anak punk dengan pakaian khas mereka memaksa meminta sejumlah uang.
"Mereka datang minta uang Rp5.000 saya bilang tidak ada. Mereka maksa minta uangnya, setelah itu manggil rombongannya mengeroyok saya," kata Riki, Sabtu, 9 Oktober 2021.
Ia mengatakan, anak punk yang diperkirakan berjumlah 10 orang itu mengeluarkan senjata jenis rantai, dan besi langsung menganiaya dirinya yang tidak berkutik karena jumlah mereka terlalu banyak.
"Saya digebukin, pedagang ramai tapi cuma melihat aja tidak ada yang membantu," tambahnya.
Baca juga:
64 KK Korban Banjir Rogo Sigi Akan Direlokasi
Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka di bagian kepala, tangan, kaki dan bagian tubuh lainnya. Sehingga melaporkan kejadian ke Mapolresta Bandar Lampung dengan bukti laporan Nomor: LP/B/2269/X/2021/SPKT/Polresta Bandar Lampung.
"Tolong segera ditangkap mereka itu sering meresahkan, bahkan meminta uang secara paksa," katanya.
Sementara itu, salah satu pedagang di area Taman Gajah, Irfan, membenarkan korban dianiaya oleh sekelompok anak punk yang ingin meminta uang.
"Istri saya saja sampai teriak-teriak lihat mereka memukuli orang itu, saya mau bantu takut jadi sasaran," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)