Kudus: Sejumlah rumah sakit di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, keluhkan sulitnya mencari tenaga keperawatan di masa pandemi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi rumah sakit, terlebih saat ini banyak tenaga keperawatan Kudus yang terpapar covid-19.
Direktur RS Aisiyah Kudus, Hilal Ariyadi, mengatakan kesulitan mendapatkan tenaga kesehatan keperawatan. Banyak perawat yang takut mendaftarkan diri sebagai petugas medis di rumah sakit. Alasannya beragam, salah satunya karena takut tertular covid.
"Di era pandemi banyak tenaga kesehatan khususnya perawat yang takut mendaftar. Itu merupakan tantangan tersendiri bagi kami," kata Hilal di Kudus, Kamis, 1 Juli 2021.
Baca: Persediaan Tabung Oksigen di Kota Bekasi Masih Aman
Upaya pemenuhan tenaga keperawatan sudah dilakukan. Itu seperti permohonan perbantuan mobilitas tenaga kesehatan pemerintah maupun jejaring rumah sakit.
"Kami kemarin dapat perbantuan dari Universitas Muhammadiyah Kudus sebanyak 10 orang. Mereka mahasiswa magang," jelas Hilal.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 RS Mardirahayu Kudus, Yuliana Wara, mengatakan sampai saat ini pihaknya masih membutuhkan sekitar 13 tenaga keperawatan.
"Memang cukup sulit. Tetapi Puji Tuhan dari kebutuhan tambahan perawat yang awalnya 30 orang, (kini) sudah tinggal 13 orang lagi," ungkap Wara.
Selama ini pelayanan dengan memaksimalkan tenaga kesehatan yang ada. Bahkan untuk proses pengadaan tambahan tenaga keperawatan pun dilakukan rumah sakit secara mandiri. "Rekruitmen RSMR sendiri. Belum ada bantuan dari RS lain maupun Dinas Kesehatan untuk perawat," ujar Wara.
Kudus: Sejumlah rumah sakit di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, keluhkan sulitnya mencari tenaga keperawatan di masa pandemi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi rumah sakit, terlebih saat ini banyak tenaga keperawatan Kudus yang terpapar
covid-19.
Direktur RS Aisiyah Kudus, Hilal Ariyadi, mengatakan kesulitan mendapatkan tenaga kesehatan keperawatan. Banyak perawat yang takut mendaftarkan diri sebagai petugas medis di rumah sakit. Alasannya beragam, salah satunya karena takut tertular covid.
"Di era pandemi banyak tenaga kesehatan khususnya perawat yang takut mendaftar. Itu merupakan tantangan tersendiri bagi kami," kata Hilal di Kudus, Kamis, 1 Juli 2021.
Baca:
Persediaan Tabung Oksigen di Kota Bekasi Masih Aman
Upaya pemenuhan tenaga keperawatan sudah dilakukan. Itu seperti permohonan perbantuan mobilitas tenaga kesehatan pemerintah maupun jejaring rumah sakit.
"Kami kemarin dapat perbantuan dari Universitas Muhammadiyah Kudus sebanyak 10 orang. Mereka mahasiswa magang," jelas Hilal.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 RS Mardirahayu Kudus, Yuliana Wara, mengatakan sampai saat ini pihaknya masih membutuhkan sekitar 13 tenaga keperawatan.
"Memang cukup sulit. Tetapi Puji Tuhan dari kebutuhan tambahan perawat yang awalnya 30 orang, (kini) sudah tinggal 13 orang lagi," ungkap Wara.
Selama ini pelayanan dengan memaksimalkan tenaga kesehatan yang ada. Bahkan untuk proses pengadaan tambahan tenaga keperawatan pun dilakukan rumah sakit secara mandiri. "Rekruitmen RSMR sendiri. Belum ada bantuan dari RS lain maupun Dinas Kesehatan untuk perawat," ujar Wara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)