Solo: Pemerintah Kota Solo menghentikan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di tiga sekolah dasar (SD) setelah diketahui tujuh siswanya positif covid-19. Ketiga SD tersebut yakni SDN Cinderejo Lor, SDN Semanggi Kidul, serta SDN Beskalan.
"Karena ada temuan positif, PTM langsung dihentikan sementara. Dilanjutkan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Para siswa diketahui positif dari hasil tes swan PCR acak melalui program surveilans oleh Kementerian Kesehatan," papar Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Solo, Dwi Aryatno, di Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 November 2021.
Dia mengatakan, durasi penghentian sementara PTM disesuaikan dengan proses tracing yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo. Jika hasil tracing tidak ditemukan tambahan kasus positif, maka PTM bisa dibuka kembali.
Sementara itu, program PTM terbatas tersebut digelar tanggal 22-26 November 2021 dengan menyasar 16 SD, tujuh SMP, tiga SMA/SMK, serta lima MA/MTs/MI/pondok pesantren di Solo.
Baca: Pemkab Cirebon Siapkan Skema PTM Saat Libur Nataru
"Jika hasil tracing negatif, artinya tidak ada penularan virus maka ada yang namanya exit test. Jadi mereka yang dinyatakan negatif covid-19 menjalani PCR ulang lima hari sesudah uji swab sebelumnya. Kalau hasilnya negatif ya PTM bisa dilanjutkan, tapi kalau positif akan dikarantina sampai sembuh," imbuhnya.
Sementara itu, metode yang digunakan untuk pengujian sampel secara acak diambil berdasarkan persentase jumlah siswa di tiap sekolah. Menurut Wakil Wali Kota (Wawali) Solo, Teguh Prakosa, tracibg di sekolah-sekolah dengan temuan siswa positif menjadi perhatian utama.
"Kalau tracing semuanya selesai, anak-anak baru dibolehkan masuk kembali. Dengan catatan kasusnya tidak melebar ke mana-mana (bertambah banyak). Namun kalau kasusnya seperti SD Kristen Manahan sebelumnya, ya penghentian PTM harus lebih lama," bebernya.
Solo: Pemerintah Kota Solo menghentikan kegiatan
pembelajaran tatap muka (PTM) di tiga sekolah dasar (SD) setelah diketahui tujuh siswanya positif covid-19. Ketiga SD tersebut yakni SDN Cinderejo Lor, SDN Semanggi Kidul, serta SDN Beskalan.
"Karena ada temuan positif, PTM langsung dihentikan sementara. Dilanjutkan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Para siswa diketahui positif dari hasil tes swan PCR acak melalui program
surveilans oleh Kementerian Kesehatan," papar Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Solo, Dwi Aryatno, di Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 November 2021.
Dia mengatakan, durasi penghentian sementara PTM disesuaikan dengan proses
tracing yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo. Jika hasil
tracing tidak ditemukan tambahan kasus positif, maka PTM bisa dibuka kembali.
Sementara itu, program PTM terbatas tersebut digelar tanggal 22-26 November 2021 dengan menyasar 16 SD, tujuh SMP, tiga SMA/SMK, serta lima MA/MTs/MI/pondok pesantren di Solo.
Baca: Pemkab Cirebon Siapkan Skema PTM Saat Libur Nataru
"Jika hasil
tracing negatif, artinya tidak ada penularan virus maka ada yang namanya exit test. Jadi mereka yang dinyatakan negatif covid-19 menjalani PCR ulang lima hari sesudah uji swab sebelumnya. Kalau hasilnya negatif ya PTM bisa dilanjutkan, tapi kalau positif akan dikarantina sampai sembuh," imbuhnya.
Sementara itu, metode yang digunakan untuk pengujian sampel secara acak diambil berdasarkan persentase jumlah siswa di tiap sekolah. Menurut Wakil Wali Kota (Wawali) Solo, Teguh Prakosa, tracibg di sekolah-sekolah dengan temuan siswa positif menjadi perhatian utama.
"Kalau tracing semuanya selesai, anak-anak baru dibolehkan masuk kembali. Dengan catatan kasusnya tidak melebar ke mana-mana (bertambah banyak). Namun kalau kasusnya seperti SD Kristen Manahan sebelumnya, ya penghentian PTM harus lebih lama," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
