Lumajang: Tim SAR gabungan berhasil menemukan empat jenazah korban erupsi Gunung Semeru di Desa Curah Kobokan pada Rabu, 8 Desember 2021. Gunung Semeru dikatakan kembali erupsi sebanyak dua kali hari ini.
Erupsi terjadi pada Rabu dini hari pukul 00.00 WIB. Tinggi kolom abu teramati 500 meter di atas puncak Gunung Semeru. Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara.
Erupsi kembali terjadi pada Rabu pukul 10.00 WIB pagi. Masyarakat diimbau untuk beraktivitas dalam radius satu kilometer dengan jarak lima kilometer arah bukaan kawah di sektor tenggara dan selatan.
“Tadi pagi juga kami juga sempat melihat langsung bagaimana erupsi Gunung Semeru kembali terjadi pada pukul 10.00 WIB pagi,” ujar Naila Husna melaporkan untuk program Newsline di Metro TV, dari Lumajang, Jawa Timur, Rabu, 8 Desember 2021.
Naila mengatakan saat ini sudah tidak ada warga setempat yang berada di Desa Curah Kobokan. Mengingat wilayah tersebut merupakan salah satu desa yang terdampak sangat parah.
Tim SAR gabungan sejak kemarin masih fokus melakukan evakuasi di empat titik SRU (Search Rescue Unit) diantaranya di Desa Curah Kobokan, Kamar Kajang, Kampung Renteng, dan tempat penambangan pasir. Namun, tim SAR terpaksa untuk menghentikan sementara proses pencarian korban karena terkendala cuaca dan membahayakan.
“Jika angin kencang seperti saat ini disertai dengan cuaca begitu panas maka dampak dari awan panas guguran yang dihasilkan dari erupsi Gunung Semeru ini akan semakin tebal dan ini bisa sangat berbahaya bagi tim evakuasi,” jelas Naila.
Naila menjelaskan jika guguran awan panas mengenai aliran sungai atau daerah aliran sungai maka akan berdampak pada adanya lahar panas dan juga debu vulkanik. Kasi Operasi Pencarian Basarnas Surabaya menyatakan evakuasi akan dilanjutkan jika cuaca cukup mendukung.
“Informasi terkini yang kami dapatkan dari tim lapangan adalah menunggu lagi untuk kondisi cuaca yang bisa dikatakan sangat memungkinkan nantinya untuk melakukan proses evakuasi,” kata Naila. (Widya Finola Ifani Putri)
Lumajang: Tim
SAR gabungan berhasil menemukan empat jenazah korban
erupsi Gunung Semeru di Desa Curah Kobokan pada Rabu, 8 Desember 2021. Gunung Semeru dikatakan kembali erupsi sebanyak dua kali hari ini.
Erupsi terjadi pada Rabu dini hari pukul 00.00 WIB. Tinggi kolom abu teramati 500 meter di atas puncak Gunung Semeru. Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara.
Erupsi kembali terjadi pada Rabu pukul 10.00 WIB pagi. Masyarakat diimbau untuk beraktivitas dalam radius satu kilometer dengan jarak lima kilometer arah bukaan kawah di sektor tenggara dan selatan.
“Tadi pagi juga kami juga sempat melihat langsung bagaimana erupsi Gunung Semeru kembali terjadi pada pukul 10.00 WIB pagi,” ujar Naila Husna melaporkan untuk program Newsline di Metro TV, dari Lumajang, Jawa Timur, Rabu, 8 Desember 2021.
Naila mengatakan saat ini sudah tidak ada warga setempat yang berada di Desa Curah Kobokan. Mengingat wilayah tersebut merupakan salah satu desa yang terdampak sangat parah.
Tim SAR gabungan sejak kemarin masih fokus melakukan evakuasi di empat titik SRU (Search Rescue Unit) diantaranya di Desa Curah Kobokan, Kamar Kajang, Kampung Renteng, dan tempat penambangan pasir. Namun, tim SAR terpaksa untuk menghentikan sementara proses pencarian korban karena terkendala cuaca dan membahayakan.
“Jika angin kencang seperti saat ini disertai dengan cuaca begitu panas maka dampak dari awan panas guguran yang dihasilkan dari erupsi Gunung Semeru ini akan semakin tebal dan ini bisa sangat berbahaya bagi tim evakuasi,” jelas Naila.
Naila menjelaskan jika guguran awan panas mengenai aliran sungai atau daerah aliran sungai maka akan berdampak pada adanya lahar panas dan juga debu vulkanik. Kasi Operasi Pencarian Basarnas Surabaya menyatakan evakuasi akan dilanjutkan jika cuaca cukup mendukung.
“Informasi terkini yang kami dapatkan dari tim lapangan adalah menunggu lagi untuk kondisi cuaca yang bisa dikatakan sangat memungkinkan nantinya untuk melakukan proses evakuasi,” kata Naila. (
Widya Finola Ifani Putri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)