Lumajang: Aksi heroik anggota Polsek Candipuro bernama Briptu Ismail di lokasi guguran awan panas Gunung Semeru beredar di media sosial. Briptu Ismail pada saat itu mengimbau para sopir truk pasir untuk meninggalkan lokasi pada saat terjadinya bencana Gunung Semeru, Sabtu, 4 Desember 2021.
Briptu Ismail menjelaskan, detik-detik itu ia menghalau para penambang dan sopir truk pasir agar menjauh dari lokasi tambang. Bermula saat Kapolsek Candipuro AKP Sajito memberikan informasi kapadanya dan rekannya Adri Amar Patria, sekitar pukul 14.00 WIB untuk memantau debit air yang ada di aliran lahar Gunung Semeru.
Saat itu informasi dari pos pengamatan Gunung Sawur, Candipuro mendeteksi getaran banjir lahar atau awan panas sudah mencapai amplitude 25 milimeter. Namun, saat tiba di lokasi ia menjumpai masih banyak truk pasir dan para penambang yang masih mencari pasir.
“Karena masih banyak truk dan penambang pasir, jadi saya imbau mereka agar mengevakuasi diri masing-masing,” ujar Briptu Ismail dalam program Primetime News, Rabu, 8 Desember 2021.
Walaupun awan panas dan debu vulkanik sudah mulai turun, namun Briptu Ismail belum mengetahui jika Gunung Semeru akan mengalami erupsi. Tetapi para penambang dan warga sekitar langsung bergegas untuk mengevakuasi diri dan keluarga ketempat yang lebih aman, seperti di pos evakuasi. (Nabila Safarina)
Lumajang: Aksi heroik anggota Polsek Candipuro bernama Briptu Ismail di lokasi guguran awan panas
Gunung Semeru beredar di media sosial. Briptu Ismail pada saat itu mengimbau para sopir truk pasir untuk meninggalkan lokasi pada saat terjadinya bencana Gunung Semeru, Sabtu, 4 Desember 2021.
Briptu Ismail menjelaskan, detik-detik itu ia menghalau para
penambang dan sopir truk pasir agar menjauh dari lokasi tambang. Bermula saat Kapolsek Candipuro AKP Sajito memberikan informasi kapadanya dan rekannya Adri Amar Patria, sekitar pukul 14.00 WIB untuk memantau debit air yang ada di aliran lahar Gunung Semeru.
Saat itu informasi dari pos pengamatan Gunung Sawur, Candipuro mendeteksi getaran banjir lahar atau awan panas sudah mencapai amplitude 25 milimeter. Namun, saat tiba di lokasi ia menjumpai masih banyak truk pasir dan para penambang yang masih mencari pasir.
“Karena masih banyak truk dan penambang pasir, jadi saya imbau mereka agar mengevakuasi diri masing-masing,” ujar Briptu Ismail dalam program Primetime News, Rabu, 8 Desember 2021.
Walaupun awan panas dan debu vulkanik sudah mulai turun, namun Briptu Ismail belum mengetahui jika Gunung Semeru akan mengalami
erupsi. Tetapi para penambang dan warga sekitar langsung bergegas untuk mengevakuasi diri dan keluarga ketempat yang lebih aman, seperti di pos evakuasi. (
Nabila Safarina)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)