Ilustrasi -Salah satu pembangunan rumah tahan gempa (RTG) bagi korban gempa bumi tahun 2021, di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang sudah rampung dibangun. ANTARA/Nirkomala
Ilustrasi -Salah satu pembangunan rumah tahan gempa (RTG) bagi korban gempa bumi tahun 2021, di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang sudah rampung dibangun. ANTARA/Nirkomala

Pembangunan Fisik di Kota Ambon Diminta Dibuat Tahan Gempa

Antara • 15 Oktober 2021 08:50
Ambon: Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon mengimbau seluruh proses pembangunan di wilayahagnya menggunakan infrastruktur berbasis tahan gempa. Hal itu mengingat Ambon masuk wilayah rawan bencana gempa bumi.
 
"Pembangunan fisik pemerintah, swasta, atau masyarakat diimbau untuk memilih konstruksi tahan gempa ketika akan membangun hunian ataupun bangunan lainnya," kata Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, Jumat, 15 Oktober 2021.
 
Dikatakannya, salah satu penyebab besarnya kerusakan yang terjadi pasca-gempa adalah struktur bangunan yang tidak sesuai dengan standar keamanan gempa bumi.

Tidak hanya menyebabkan kerugian materiel yang besar, kerusakan bangunan yang terjadi ketika gempa juga timbul korban jiwa.
 
Belajar dari pengalaman, kata Richard, ke depan pembangunan fisik paling tidak dalam kalkulasi teknisnya, dibuat lagi perencanaan dan konstruksi fisik yang memadai.
 
Baca juga: Sumsel Kembangkan Pariwisata Religi
 
"Sehingga jika terjadi gempa paling tidak dapat mengurangi resiko kerugian materiel maupun korban jiwa," ungkapnya.
 
Ia mengakui, bencana alam seperti gempa tak dapat dihindari bahkan dihentikan, tapi bisa diminimalisasi dari sisi kerugian materiel saat terjadi gempa.
 
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah membangun bangunan tahan gempa, yang dirancang dan diperhitungkan secara analisis, baik kombinasi beban penggunaan, material, dan penempatan masa strukturnya.
 
Richard menambahkan, Pulau Ambon dan sekitarnya pada 2019, mengalami kejadian gempa bumi sebanyak 5.101 dengan berbagai kekuatan.
 
Rekomendasi yang disampaikan BMKG dan BNPB menjadi catatan sekaligus pengalaman yang harus ditindaklanjuti oleh pemerintah dan masyarakat.
 
"Kita juga sebelumnya telah melaksanakan seminar, hasilnya menjadi referensi bagi kita guna menjadi pegangan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi," tandas Richard.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan