medcom.id, Nunukan: Matahari sudah mulai menggelayut di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Senja telah tiba.
Sinar lembayung menyorot tugu yang terletak di alun-alun Nunukan. Tugu itu menjadi lambang kabupaten berjuluk "penekindidebaya" yang artinya "membangun daerah". Semakin senja, semakin banyak warga berdatangan.
Mereka ada yang datang membawa serta anak dan istrinya, ada pula yang datang berdua bersama kekasih hati. Ada yang sibuk memberi makan ikan di kolam sekeliling tugu, ada pula yang berlarian di sekitarnya. Ada yang sudah rutin datang, ada pula yang hanya sesekali.
"Paling ramai di sini jam 17.00 WITA. Apalagi hari libur, lebih ramai dari ini. Karena suka dijadikan tempat rekreasi," ujar salah satu penduduk setempat, Sofyan, kepada Metrotvnews.com, Kamis (30/4/2015) petang.
Sofyan, warga Kecamatan Sembakung itu, membawa serta anak dan istrinya. Menurutnya, yang menarik dari alun-alun Nunukan adalah tugunya yang menyiratkan berbagai makna bagi Sofyan sendiri.
"Saya melihatnya, dilambangkan pucuk atau bakal bunga menandakan harapan. perisainya itu kan pertahanan, ini kan wilayah perbatasan, perisai sangat penting. Dan senjata khas diamanahkan juga untuk bela diri," jelasnya.
Sedangkan anak Sofyan asik memberi makan ikan. Ratusan mulut ikan nila sudah menganga untuk santap sore mereka. "Yang menarik juga ikannya banyak. Anak-anak ikut lihat ikan, memberi makan ikan," tutur Sofyan.
Alun-alun Nunukan memang merupakan tempat rekreasi sederhana bagi warga setempat untuk menikmati waktu bersama, jauh dari kebisingan dan hiruk pikuk kota. "Memang kami di sini tujuannya ingin bersantai-santai," tutup Sofyan.
medcom.id, Nunukan: Matahari sudah mulai menggelayut di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Senja telah tiba.
Sinar lembayung menyorot tugu yang terletak di alun-alun Nunukan. Tugu itu menjadi lambang kabupaten berjuluk "penekindidebaya" yang artinya "membangun daerah". Semakin senja, semakin banyak warga berdatangan.
Mereka ada yang datang membawa serta anak dan istrinya, ada pula yang datang berdua bersama kekasih hati. Ada yang sibuk memberi makan ikan di kolam sekeliling tugu, ada pula yang berlarian di sekitarnya. Ada yang sudah rutin datang, ada pula yang hanya sesekali.
"Paling ramai di sini jam 17.00 WITA. Apalagi hari libur, lebih ramai dari ini. Karena suka dijadikan tempat rekreasi," ujar salah satu penduduk setempat, Sofyan, kepada Metrotvnews.com, Kamis (30/4/2015) petang.
Sofyan, warga Kecamatan Sembakung itu, membawa serta anak dan istrinya. Menurutnya, yang menarik dari alun-alun Nunukan adalah tugunya yang menyiratkan berbagai makna bagi Sofyan sendiri.
"Saya melihatnya, dilambangkan pucuk atau bakal bunga menandakan harapan. perisainya itu kan pertahanan, ini kan wilayah perbatasan, perisai sangat penting. Dan senjata khas diamanahkan juga untuk bela diri," jelasnya.
Sedangkan anak Sofyan asik memberi makan ikan. Ratusan mulut ikan nila sudah menganga untuk santap sore mereka. "Yang menarik juga ikannya banyak. Anak-anak ikut lihat ikan, memberi makan ikan," tutur Sofyan.
Alun-alun Nunukan memang merupakan tempat rekreasi sederhana bagi warga setempat untuk menikmati waktu bersama, jauh dari kebisingan dan hiruk pikuk kota. "Memang kami di sini tujuannya ingin bersantai-santai," tutup Sofyan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)