Lumajang: Gunung Semeru meluncurkan lava pijar pada Minggu, 29 November 2020. Jarak luncur lava hingga 500 ke arah Besuk Kobokan. Saat ini status Gunung Semeru masih bertahan di waspada level dua.
"Meski begitu, kami memastikan jika guguran lava tersebut masih aman karena masih sangat jauh dengan pemukiman warga," kata Kabid Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo.
Wawan mengatakan laporan Pos Pantau yang diterima BPBD Lumajang, jarak luncur lava pijar masih aman. Sebb luncuran hanya mencapai radius 500 hingga 1.000 meter dari puncak kawah Jonggring Saloko.
Baca: Satgas Covid-19 Kota Bogor Cabut Laporan RS Ummi
Menurut Wawan, guguran lava pijar terjadi lantaran tekanan magma dari dalam gunung terus meningkat, bibir bukaan kawah yang labil karena sering terjadi hujan dan angin kencang membuat material vulkanik berupa lava pijar di bukaan kawah longsor ke arah tenggara Gunung Semeru.
Dari data pos pengamatan gunung api (PGA) Semeru periode 28 November 2020 pukul 00.00-24.00, Gunung Semeru mengeluarkan tujuh kali letusan dan 41 kali guguran, sepuluh kali hembusan dan dua kali tektonik jauh.
"Petugas juga mengamati terjadi tiga belas kali guguran lava pijar," ujarnya.
Masyarakat diimbau agar tidak beraktivitas di radius 4 km dari puncak. BPBD khawatir awan panas sewaktu-waktu bisa terjadi.
Lumajang: Gunung Semeru meluncurkan lava pijar pada Minggu, 29 November 2020. Jarak luncur lava hingga 500 ke arah Besuk Kobokan. Saat ini status Gunung Semeru masih bertahan di waspada level dua.
"Meski begitu, kami memastikan jika guguran lava tersebut masih aman karena masih sangat jauh dengan pemukiman warga," kata Kabid Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo.
Wawan mengatakan laporan Pos Pantau yang diterima BPBD Lumajang, jarak luncur lava pijar masih aman. Sebb luncuran hanya mencapai radius 500 hingga 1.000 meter dari puncak kawah Jonggring Saloko.
Baca:
Satgas Covid-19 Kota Bogor Cabut Laporan RS Ummi
Menurut Wawan, guguran lava pijar terjadi lantaran tekanan magma dari dalam gunung terus meningkat, bibir bukaan kawah yang labil karena sering terjadi hujan dan angin kencang membuat material vulkanik berupa lava pijar di bukaan kawah longsor ke arah tenggara Gunung Semeru.
Dari data pos pengamatan gunung api (PGA) Semeru periode 28 November 2020 pukul 00.00-24.00, Gunung Semeru mengeluarkan tujuh kali letusan dan 41 kali guguran, sepuluh kali hembusan dan dua kali tektonik jauh.
"Petugas juga mengamati terjadi tiga belas kali guguran lava pijar," ujarnya.
Masyarakat diimbau agar tidak beraktivitas di radius 4 km dari puncak. BPBD khawatir awan panas sewaktu-waktu bisa terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
