Kudus: Realisasi refocusing anggaran penanganan covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, hingga kini baru mencapai Rp58,9 miliar dari target sebesar Rp91,7 miliar.
Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan, dan Aset (BPPKAD) Kudus, Eko Djumartono, menargetkan akhir Maret 2021 bisa mencapai 100 persen.
"Setelah ada evaluasi dari masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD), kami berharap target tersebut tercapai," ujarnya, Senin, 29 Maret 2021.
Apalagi, kata dia, program kegiatan di masing-masing OPD yang merupakan dana aspirasi dewan akan dipotong sebesar 20 persen sehingga akan ada tambahan sebesar Rp16,8 miliar.
Dengan tambahan anggaran sebesar itu, ditargetkan realisasi refocusing anggaran penanganan covid-19 bisa tercapai 82,55 persen. Adapun sisanya, akan diupayakan dari program yang belum mendesak di masing-masing OPD untuk dipotong guna memenuhi target.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Tahap I di Lampung Belum Tuntas
"Rencana pemangkasan anggaran untuk tambahan penghasilan pegawai (TPP) PNS, terpaksa dilakukan untuk penuhi target refocusing sebesar Rp91,7 miliar," terangnya.
Pelaksana Tugas Bupati Kudus Hartopo mengakui pemotongan tidak hanya TPP, tetapi juga gaji PNS terancam karena sudah melakukan pemotongan di berbagai OPD.
"Jika benar-benar ada pemotongan gaji PNS, kami minta kerelaan mereka karena sifatnya hanya sementara. Kami optimistis di APBD Perubahan 2021 kondisinya bisa normal kembali karena pandemi covid-19 sudah lewat," ujarnya.
Ia menambahkan total anggaran TPP pada 2021 sebesar Rp158 miliar. Adapun besarnya TPP PNS setiap bulannya bervariasi. Pada Desember 2020, misalnya, mencapai Rp10,5 miliar.
Kudus:
Realisasi refocusing anggaran penanganan covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, hingga kini baru mencapai Rp58,9 miliar dari target sebesar Rp91,7 miliar.
Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan, dan Aset (BPPKAD) Kudus, Eko Djumartono, menargetkan akhir Maret 2021 bisa mencapai 100 persen.
"Setelah ada evaluasi dari masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD), kami berharap target tersebut tercapai," ujarnya, Senin, 29 Maret 2021.
Apalagi, kata dia, program kegiatan di masing-masing OPD yang merupakan dana aspirasi dewan akan dipotong sebesar 20 persen sehingga akan ada tambahan sebesar Rp16,8 miliar.
Dengan tambahan anggaran sebesar itu, ditargetkan realisasi
refocusing anggaran penanganan covid-19 bisa tercapai 82,55 persen. Adapun sisanya, akan diupayakan dari program yang belum mendesak di masing-masing OPD untuk dipotong guna memenuhi target.
Baca juga:
Vaksinasi Covid-19 Tahap I di Lampung Belum Tuntas
"Rencana pemangkasan anggaran untuk tambahan penghasilan pegawai (TPP) PNS, terpaksa dilakukan untuk penuhi target refocusing sebesar Rp91,7 miliar," terangnya.
Pelaksana Tugas Bupati Kudus Hartopo mengakui pemotongan tidak hanya TPP, tetapi juga gaji PNS terancam karena sudah melakukan pemotongan di berbagai OPD.
"Jika benar-benar ada pemotongan gaji PNS, kami minta kerelaan mereka karena sifatnya hanya sementara. Kami optimistis di APBD Perubahan 2021 kondisinya bisa normal kembali karena pandemi covid-19 sudah lewat," ujarnya.
Ia menambahkan total anggaran TPP pada 2021 sebesar Rp158 miliar. Adapun besarnya TPP PNS setiap bulannya bervariasi. Pada Desember 2020, misalnya, mencapai Rp10,5 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)