Yogyakarta: Kepala Seksi Keselamatan Transportasi Darat Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Yohanes Nunung Dwi Saputro, berencana menutup sejumlah jalur alternatif yang berpotensi jadi celah masuk ke wilayahnya.
"Rencananya akan menutup dua jalan alternatif. Salah satunya jalan di Dusun Jagalan, Desa Banjaroyo, Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo. Yang satu jalur lagi tidak bisa kami sebutkan," kata Nunung, Sabtu, 25 Apri 2020.
Menurut Nunung, pengetatan penjagaan guna membatasi kedatangan pemudik, salah satunya dilakukan di jalan utama masuk Yogyakarta dari Kulon Progo. Ia menyebut ada enam personel Dinas Perhubungan yang menjaga di jalur tersebut,
"Ada juga personel dari Dinas Perhubungan Kulon Progo, Satpol PP, dan kepolisian," kata dia.
Baca juga: Bandara Palembang Hanya Layani Kargo dan Penumpang Khusus
Wakil Ketua Bidang Kesekretariatan Satuan Gugus Tugas Pemerintah DIY untuk Penanganan Covid-19, Biwara Yuswantana, menambahkan pengawasan jalur alternatif bagian dari tugas pemerintah kabupaten. Pemda dinilai lebih memahami kondisi lapangan.
"(Pemerintah) provinsi fokus di tiga jalur besar. (Pengawasan dan penjagaan) jalur kecil dilakukan kabupaten," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY ini.
Penelusuran Medcom.id, salah satu jalur alternatif menuju Kota Gudeg ada di perbatasan Desa Hargomulyo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, dengan Desa Dadirejo, Kecamatan Bagelan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Jalur berupa jalan beraspal meski sebagiannya dalam kondisi rusak.
Ada pula jalur yang semakin dekat dengan ibu kota Kabupaten Kulon Progo, Wates, aksesnya sudah baik. Sayangnya, tak ada penjagaan sama sekali di lokasi itu.
Pun akses melewati jalan bawah tanah (underpass) Yogyakarta International Airport (YIA), sebetulnya telah ditutup dengan barikade. Hanya saja, penutupan akses jalan tak efektif. Sejumlah pengendara, baik mobil maupun roda dua masih bisa mengakali dengan melawan arus di satu jalur yang tak ditutup.
Yogyakarta: Kepala Seksi Keselamatan Transportasi Darat Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Yohanes Nunung Dwi Saputro, berencana menutup sejumlah jalur alternatif yang berpotensi jadi celah masuk ke wilayahnya.
"Rencananya akan menutup dua jalan alternatif. Salah satunya jalan di Dusun Jagalan, Desa Banjaroyo, Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo. Yang satu jalur lagi tidak bisa kami sebutkan," kata Nunung, Sabtu, 25 Apri 2020.
Menurut Nunung, pengetatan penjagaan guna membatasi kedatangan pemudik, salah satunya dilakukan di jalan utama masuk Yogyakarta dari Kulon Progo. Ia menyebut ada enam personel Dinas Perhubungan yang menjaga di jalur tersebut,
"Ada juga personel dari Dinas Perhubungan Kulon Progo, Satpol PP, dan kepolisian," kata dia.
Baca juga:
Bandara Palembang Hanya Layani Kargo dan Penumpang Khusus
Wakil Ketua Bidang Kesekretariatan Satuan Gugus Tugas Pemerintah DIY untuk Penanganan Covid-19, Biwara Yuswantana, menambahkan pengawasan jalur alternatif bagian dari tugas pemerintah kabupaten. Pemda dinilai lebih memahami kondisi lapangan.
"(Pemerintah) provinsi fokus di tiga jalur besar. (Pengawasan dan penjagaan) jalur kecil dilakukan kabupaten," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY ini.
Penelusuran
Medcom.id, salah satu jalur alternatif menuju Kota Gudeg ada di perbatasan Desa Hargomulyo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, dengan Desa Dadirejo, Kecamatan Bagelan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Jalur berupa jalan beraspal meski sebagiannya dalam kondisi rusak.
Ada pula jalur yang semakin dekat dengan ibu kota Kabupaten Kulon Progo, Wates, aksesnya sudah baik. Sayangnya, tak ada penjagaan sama sekali di lokasi itu.
Pun akses melewati jalan bawah tanah (underpass) Yogyakarta International Airport (YIA), sebetulnya telah ditutup dengan barikade. Hanya saja, penutupan akses jalan tak efektif. Sejumlah pengendara, baik mobil maupun roda dua masih bisa mengakali dengan melawan arus di satu jalur yang tak ditutup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)
