22 Orang Terindikasi Covid-19 Via Rapid Test di Aceh

Banda Aceh: Pemerintah Aceh telah menjalankan uji cepat (rapid test) terhadap 3.724 orang. Rapid test menemukan 22 orang terindikasi terserang virus korona (covid-19). “Hasil rapid test belum final, perlu diambil cairan tenggorokan dan hidung untuk diuji lagi dengan real time polymerase chain reaction (RT PCR)," kata juru bicara gugus tugas covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, Rabu, 29 April 2020. Saifullah meminta masyarakat tidak panik. Publik diharap tidak memberikan stigma buruk kepada mereka yang hasil uji cepatnyanya positif.  "Bahkan, yang sudah konfirmasi positif covid-19 pun harus diperlakukan dengan baik. Setiap penyakit yang menimpa kita bukanlah aib, melainkan ujian dari Allah SWT," ujarnya.  Di sisi lain, Saifullah memerinci perkembangan kasus covid-19 di Aceh per 29 April 2020, pukul 15.00 WIB, berdasarkan laporan di 23 kabupaten/kota di Aceh. Hasil tes terhadap 22 orang ini menambah jumlah orang dalam pemantauan (ODP) bertambah menjadi 1.861 kasus. "Dalam proses pemantauan ada 298 kasus dan yang telah usai pemantauan sebanyak 1.563 kasus," tutur dia. Sementara itu, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP bertambah 1 menjadi 86 kasus. Dari jumlah tersebut, PDP yang pulang diperbolehkan pulang setelah dinyatakan sehat mencapai 70 kasus. "Yang masih dirawat di rumah sakit rujukan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, sebanyak 15 kasus," jelas Saifullah. Baca: Pemerintah Terbitkan Regulasi Pemberian Insentif untuk Tenaga Medis Sementara itu, jumlah kasus konfirmasi positif covid-19 di Aceh mencapai 9 orang. Pasien ini terdiri dari 4 orang dalam penanganan medis, 4 orang telah sembuh, dan 1 orang meninggal dunia.  "Kasus meninggal dunia lainnya pada Maret 2020 lalu seorang PDP dan hasil konfirmasi uji swab-nya, negatif covid-19," jelas Saifullah.