Singkawang: Pemerintah Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar), menelusuri penyebab virus Hepatitis A merebak. Satu di antaranya, meminta keterangan pengelola usaha isi ulang air minum terkait higienitas produk.
Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie menduga Hepatitis A muncul akibat air minum isi ulang tidak higienis. Ia menduga produksi air minum isi ulang tak memenuhi syarat kesehatan.
Wali Kota menyampaikan dugaan itu setelah Dinas Kesehatan Kalbar dan Singkawang menemukan fakta pengusaha isi ulang air minum mendapatkan air dari sumur. Lalu mereka menjual air itu tanpa mengolahnya lebih dulu sesuai standar.
"Saya tidak tahu benar atau tidak, karena sewaktu rapat penanganan Hepatitis A Senin kemarin ada ditunjukkan foto-foto seperti itu," ujar Tjhai Chui Mie di Singkawang, Rabu, 12 September 2018.
Bila temuan itu benar, kata Tjhai Chui Mie, pemerintah akan mengedukasi pengusaha air minum isi ulang. Tindakan tegas dilakukan bila pengusaha tak bisa dibina.
Tjhai Chui Mie menyatakan jumlah kasus dugaan Hepatitis A di Singkawang menurun. Saat ini, Dinas Kesehatan Singkawang tak melaporkan pasien baru terinfeksi Hepatitis A dibawa ke rumah sakit.
Baca: Sekolah di Singkawang Diliburkan karena Banyak Siswa Terjangkit Hepatitis A
https://www.medcom.id/nasional/daerah/GNlAEP2b-sekolah-di-singkawang-diliburkan-karena-banyak-siswa-terjangkit-hepatitis-a
"Yang paling penting adalah kita terus mengedukasi masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dan masak air hingga betul-betul mendidih," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang A Kismed mengatakan saat ini sudah tidak ada kasus baru infeksi Hepatitis A di Kota Singkawang. "Ini berdasarkan pengakuan dari pihak rumah sakit seperti DKT, Vincentius, Abdul Aziz dan Harapan Bersama," kata Kismed.
Dia menyatakan siap menindaklanjuti arahan Wali Kota Singkawang untuk mengundang semua pengelola depot air minum isi ulang guna meminta klarifikasi.
"Intinya dalam pertemuan nanti kita akan memberikan pembinaan dan edukasi," ungkapnya.
Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Singkawang Hendryan menjelaskan 43 perusahaan air minum isi ulang beroperasi di kota tersebut. Namun hanya satu perusahaan yang mengantongi izin.
Lihat video:
Singkawang: Pemerintah Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar), menelusuri penyebab virus Hepatitis A merebak. Satu di antaranya, meminta keterangan pengelola usaha isi ulang air minum terkait higienitas produk.
Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie menduga Hepatitis A muncul akibat air minum isi ulang tidak higienis. Ia menduga produksi air minum isi ulang tak memenuhi syarat kesehatan.
Wali Kota menyampaikan dugaan itu setelah Dinas Kesehatan Kalbar dan Singkawang menemukan fakta pengusaha isi ulang air minum mendapatkan air dari sumur. Lalu mereka menjual air itu tanpa mengolahnya lebih dulu sesuai standar.
"Saya tidak tahu benar atau tidak, karena sewaktu rapat penanganan Hepatitis A Senin kemarin ada ditunjukkan foto-foto seperti itu," ujar Tjhai Chui Mie di Singkawang, Rabu, 12 September 2018.
Bila temuan itu benar, kata Tjhai Chui Mie, pemerintah akan mengedukasi pengusaha air minum isi ulang. Tindakan tegas dilakukan bila pengusaha tak bisa dibina.
Tjhai Chui Mie menyatakan jumlah kasus dugaan Hepatitis A di Singkawang menurun. Saat ini, Dinas Kesehatan Singkawang tak melaporkan pasien baru terinfeksi Hepatitis A dibawa ke rumah sakit.
Baca: Sekolah di Singkawang Diliburkan karena Banyak Siswa Terjangkit Hepatitis A
https://www.medcom.id/nasional/daerah/GNlAEP2b-sekolah-di-singkawang-diliburkan-karena-banyak-siswa-terjangkit-hepatitis-a
"Yang paling penting adalah kita terus mengedukasi masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dan masak air hingga betul-betul mendidih," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang A Kismed mengatakan saat ini sudah tidak ada kasus baru infeksi Hepatitis A di Kota Singkawang. "Ini berdasarkan pengakuan dari pihak rumah sakit seperti DKT, Vincentius, Abdul Aziz dan Harapan Bersama," kata Kismed.
Dia menyatakan siap menindaklanjuti arahan Wali Kota Singkawang untuk mengundang semua pengelola depot air minum isi ulang guna meminta klarifikasi.
"Intinya dalam pertemuan nanti kita akan memberikan pembinaan dan edukasi," ungkapnya.
Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Singkawang Hendryan menjelaskan 43 perusahaan air minum isi ulang beroperasi di kota tersebut. Namun hanya satu perusahaan yang mengantongi izin.
Lihat video:
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)