Surabaya: Semangat dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia membawa berkah tersendiri bagi pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) dalam memroduksi pernak-pernik khas kemerdekaan. Geliat pelaku ekonomi ini sejalan dengan tema HUT RI tahun ini 'Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat'.
Hal ini dimanfaatkan oleh Andya Kartika pemilik brand fesyen lokal Saskara. Pada momen kemerdekaan tahun ini, Andya mengangkat tema Nusantara dalam motif kain mukena buatannya. Katanya, tema ini selaras dengan semangat kebhinekaan yang selalu digelorakan Presiden Joko Widodo dalam busana yang dikenakannya saat perayaan HUT RI.
Tahun ini, Andya mengangkat tema wayang kulit kesenian khas Jawa Timur. Motif-motif wayang kulit tergambar dalam setiap desain mukena produksinya edisi khusus HUR RI ini.
"Memilih wayang kulit karena nilai historisnya, di mana wayang kulit merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh Sunan Kalijaga berdakwah untuk mengenalkan agama Islam di daerah Jawa," terang Andya.
Andya bercerita wayang kulit memiliki filosofi yang sangat mendalam. Saat itu, Sunan Kalijaga bersama dengan rekan-rekannya dikenal sebagai Wali Songo, yang merupakan tokoh Islam yang sangat dihormati di Indonesia karena peranannya dalam penyebaran agama Islam di Nusantara, khususnya Jawa.
"Sunan Kalijaga mengamati dan melihat bahwa seni bisa menjadi salah satu jalan untuk mengakrabkan diri dengan penduduk setempat. Maka, Sunan Kalijaga menggunakan seni-seni seperti seni ukir, gamelan, seni suara suluk, dan wayang kulit untuk menyampaikan dakwah," ujarnya.
Gambaran wayang kulit itulah yang ditumpahkan dalam desain mukena dan sajadah buatannya yang ia beri nama Werni. Werni diambil dari bahasa Jawa dan memiliki makna khusus.
"Mukena pun dapat diringkas dan dimasukkan ke pouch berhiaskan ilustrasi Arjuna dan Sinta. Ukurannya yang ringan membuat mukena Werni mudah dibawa bepergian," ujarnya.
Bak tokoh pewayangan, setiap produk buatannya pun ia beri nama makna-makna dalam tokoh pewayanga. Untuk sajadah dan mukena wanita ada Jenar yang berarti semangat yang membaja, Naya yang berarti mulia, Anna yang berarti kebaikan hati, Nara yang berarti wanita yang bahagia, dan Maya yang berarti lembut.
"Sementara untuk sajadah pria ada Dipa yang berarti cahaya, Praya yang berarti cerdas, Arya yang berarti terhormat, Aruna berarti kemuliaan serta Kresna bermakna bijaksana," jelasnya.
Setelah meluncurkan tiga koleksi yang mengangkat keindahan tiga provinsi berbeda, Andya akan melanjutkan perjalanannya dengan menghadirkan produk-produk dengan tema nusantara lainnya.
Surabaya: Semangat dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia membawa berkah tersendiri bagi pelaku
Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) dalam memroduksi pernak-pernik khas kemerdekaan. Geliat pelaku ekonomi ini sejalan dengan tema HUT RI tahun ini 'Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat'.
Hal ini dimanfaatkan oleh Andya Kartika pemilik brand fesyen lokal Saskara. Pada momen kemerdekaan tahun ini, Andya mengangkat tema Nusantara dalam motif kain mukena buatannya. Katanya, tema ini selaras dengan semangat kebhinekaan yang selalu digelorakan Presiden Joko Widodo dalam busana yang dikenakannya saat perayaan HUT RI.
Tahun ini, Andya mengangkat tema
wayang kulit kesenian khas Jawa Timur. Motif-motif wayang kulit tergambar dalam setiap desain mukena produksinya edisi khusus HUR RI ini.
"Memilih wayang kulit karena nilai historisnya, di mana wayang kulit merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh Sunan Kalijaga berdakwah untuk mengenalkan agama Islam di daerah Jawa," terang Andya.
Andya bercerita wayang kulit memiliki filosofi yang sangat mendalam. Saat itu, Sunan Kalijaga bersama dengan rekan-rekannya dikenal sebagai Wali Songo, yang merupakan tokoh Islam yang sangat dihormati di Indonesia karena peranannya dalam penyebaran agama Islam di Nusantara, khususnya Jawa.
"Sunan Kalijaga mengamati dan melihat bahwa seni bisa menjadi salah satu jalan untuk mengakrabkan diri dengan penduduk setempat. Maka, Sunan Kalijaga menggunakan seni-seni seperti seni ukir, gamelan, seni suara suluk, dan wayang kulit untuk menyampaikan dakwah," ujarnya.
Gambaran wayang kulit itulah yang ditumpahkan dalam desain mukena dan sajadah buatannya yang ia beri nama Werni. Werni diambil dari bahasa Jawa dan memiliki makna khusus.
"Mukena pun dapat diringkas dan dimasukkan ke
pouch berhiaskan ilustrasi Arjuna dan Sinta. Ukurannya yang ringan membuat mukena Werni mudah dibawa bepergian," ujarnya.
Bak tokoh pewayangan, setiap produk buatannya pun ia beri nama makna-makna dalam tokoh pewayanga. Untuk sajadah dan mukena wanita ada Jenar yang berarti semangat yang membaja, Naya yang berarti mulia, Anna yang berarti kebaikan hati, Nara yang berarti wanita yang bahagia, dan Maya yang berarti lembut.
"Sementara untuk sajadah pria ada Dipa yang berarti cahaya, Praya yang berarti cerdas, Arya yang berarti terhormat, Aruna berarti kemuliaan serta Kresna bermakna bijaksana," jelasnya.
Setelah meluncurkan tiga koleksi yang mengangkat keindahan tiga provinsi berbeda, Andya akan melanjutkan perjalanannya dengan menghadirkan produk-produk dengan tema nusantara lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)