Puluhan kapal nelayan bersandar di Sungai Cikempar Mundu Cirebon. Mereka memilih tidak melaut karena cuaca ekstrem.
Puluhan kapal nelayan bersandar di Sungai Cikempar Mundu Cirebon. Mereka memilih tidak melaut karena cuaca ekstrem.

Cuaca Buruk, Ratusan Nelayan di Cirebon Setop Melaut

Ahmad Rofahan • 05 Januari 2023 13:49
Cirebon: Ratusan nelayan di Kabupaten Cirebon, memilih tidak melaut. Pasalnya, cuaca ekstrem  dan gelombang tinggi masih terjadi hingga kini.
 
Edi Juanedi, 55, salah satu nelayan asal Desa Bandengan Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, mengaku sudah hampir 20 hari tidak melaut.
 
"Anginnya kencang sekali, ombak juga besar," ujar Edi, Kamis 5 Januari 2022.

Edi mengatakan, dirinya biasanya melaut hingga jarak sekitar 1 km dari daratan. Namun dengan adanya cuaca ekstrem saat ini, aktivitas ke tengah laut tidak dia lakukan. Jika terpaksa harus mencari ikan, Edi memilih mencari ikan disekitar pinggiran laut atau muara, yang tidak begitu terdampak adanya cuaca ekstrem.
 
Baca: Sejumlah Perairan Indonesia Berpotensi Dilanda Gelombang Tinggi Capai 6 Meter

Menurut Edi, selain karena cuaca yang sedang ekstrem, hasil laut juga susah didapatkan jika kondisi seperti ini. Ia menyebut, di desanya terdapat ratusan nelayan dengan puluhan kapal.
 
Dengan banyaknya nelayan yang tidak melaut, terlihat puluhan kapal nelayan bersandar di muara Sungai Cikempar Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, Cirebon.
 
"Biasanya, kalau cuaca ekstrem seperti ini, nelayan memilih untuk memperbaiki jaring atau kapalnya," kata Edi.
 
Sedangkan nelayan lainnya, yaitu Utama, mengaku masih kerap melaut, walaupun intensitasnya lebih berkurang. Hal tersebut dilakukan, demi memenuhi kebutuhan keluarganya. Utama juga membenarkan, jika cuaca di tengah laut cukup ekstrem dengan ombak mencapai 2 meter.
 
"Ombaknya sangat tinggi. Tapi gimana lagi, saya enggak ada kerjaan lain," kata Utama.
 
Aktivitas melautnya, memang tidak mesti mendapatkan hasil yang memuaskan. Bahkan, terkadang pulang dengan hasil tangkapan yang sangat sedikit. Imbasnya terkadang mengalami kerugian.
 
"Sering tidak balik modal. Hasil yang didapatkan, malah tidak cukup buat beli solar," ujar Utama.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan