Tangerang: Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim meminta alur pelayanan di jalur khusus Electronic Visa on Arrival (e-VOA) di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Soekarno-Hatta, diperkuat. Hal tersebut lantaran masih banyaknya warga negara asing (WNA) yang mengantre pembayaran e-VOA.
"Saya meminta agar dibuatkan petunjuk yang lebih ramah pengguna sehingga WNA subjek e-VOA dapat terinformasikan dengan baik. Yang terjadi selama ini, banyak WNA subjek e-VOA
masih mengantre pembayaran di konter bank alih-alih mengajukan secara online," ujarnya, Jumat, 6 Januari 2023.
Silmy menuturkan pengembangan sistem dan alur pelayanan dan pengawasan keimigrasian
yang didukung integrasi data dan arsitektur teknologi yang mumpuni merupakan hal yang krusial.
"Dengan demikian, Imigrasi dapat benar-benar memfasilitasi pertumbuhan ekonomi nasional
melalui investasi dan talenta global," ucap dia.
Silmy menjelaskan agar jajarannya senantiasa memperkuat pelayanan tidak hanya pada musim liburan, tapi juga saat low season.
"Autogate jangan sampai ada kendala, meskipun saat sedang tidak ada penumpang," ucap dia.
Imigrasi tengah mengupayakan pengembangan pelayanan pada bandara yang dibuka untuk penerbangan langsung internasional. Sebagai wajah dari Indonesia, lanjutnya, Imigrasi harus terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada warga negara Indonesia (WNI) dan WNA.
"Salah satu yang harus diupayakan adalah transformasi kapabilitas Direktorat Jenderal Imigrasi
melalui peningkatan efektifitas dan efisiensi organisasi," jelasnya.
Silmy menambahkan terkait aspek pengawasan, pencegahan, dan penangkalan (cekal), Imigrasi berkomitmen meningkatkan kewaspadaan dan mengoptimalkan komunikasi, baik secara internal maupun antar lembaga. Layanan keimigrasian yang mudah harus tetap diimbangi dengan kriteria untuk menjaga kedaulatan, ketertiban, keamanan negara, dan kepentingan nasional.
"Sebagai salah satu pintu masuk utama Indonesia dengan volume lalu lintas yang sangat tinggi,
TPI Bandara Soekarno-Hatta menjadi target utama untuk dijadikan proyek percontohan apabila ke depannya terdapat pengembangan layanan keimigrasian, khususnya paspor dan visa," ungkapnya.
Silmy berharap Imigrasi tidak menanggalkan fungsinya dalam pengamanan negara, meskipun fokus pada fungsi sebagai fasilitator pembangunan ekonomi nasional.
"Kita harus mencari cara yang terbaik agar semua bisa sesuai dengan harapan, wajah Indonesia
menjadi lebih cantik karena layanan kita, dan tetap aman dengan gakkum (penegakan hukum
keimigrasian) yang menjadi tupoksi kita," jelasnya.
Saat ini, WNA dari 86 negara dapat masuk melalui TPI Bandara Soekarno-Hatta dengan lebih cepat menggunakan e-VOA. WNA cukup menunjukkan QR code pada e-VOA di konter imigrasi, sedangkan pembayaran dilakukan sebelum memasuki Indonesia dengan kartu kredit atau debit berlogo Visa atau Mastercard.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Tangerang: Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim meminta alur pelayanan di jalur khusus Electronic Visa on Arrival (e-VOA) di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI)
Bandara Soekarno-Hatta, diperkuat. Hal tersebut lantaran masih banyaknya warga negara asing (
WNA) yang mengantre pembayaran e-VOA.
"Saya meminta agar dibuatkan petunjuk yang lebih ramah pengguna sehingga WNA subjek e-VOA dapat terinformasikan dengan baik. Yang terjadi selama ini, banyak WNA subjek e-VOA
masih mengantre pembayaran di konter bank alih-alih mengajukan secara
online," ujarnya, Jumat, 6 Januari 2023.
Silmy menuturkan pengembangan sistem dan alur pelayanan dan pengawasan keimigrasian
yang didukung integrasi data dan arsitektur teknologi yang mumpuni merupakan hal yang krusial.
"Dengan demikian, Imigrasi dapat benar-benar memfasilitasi pertumbuhan ekonomi nasional
melalui investasi dan talenta global," ucap dia.
Silmy menjelaskan agar jajarannya senantiasa memperkuat pelayanan tidak hanya pada musim liburan, tapi juga saat
low season.
"
Autogate jangan sampai ada kendala, meskipun saat sedang tidak ada penumpang," ucap dia.
Imigrasi tengah mengupayakan pengembangan pelayanan pada bandara yang dibuka untuk penerbangan langsung internasional. Sebagai wajah dari Indonesia, lanjutnya, Imigrasi harus terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada warga negara Indonesia (WNI) dan WNA.
"Salah satu yang harus diupayakan adalah transformasi kapabilitas Direktorat Jenderal Imigrasi
melalui peningkatan efektifitas dan efisiensi organisasi," jelasnya.
Silmy menambahkan terkait aspek pengawasan, pencegahan, dan penangkalan (cekal), Imigrasi berkomitmen meningkatkan kewaspadaan dan mengoptimalkan komunikasi, baik secara internal maupun antar lembaga. Layanan keimigrasian yang mudah harus tetap diimbangi dengan kriteria untuk menjaga kedaulatan, ketertiban, keamanan negara, dan kepentingan nasional.
"Sebagai salah satu pintu masuk utama Indonesia dengan volume lalu lintas yang sangat tinggi,
TPI Bandara Soekarno-Hatta menjadi target utama untuk dijadikan proyek percontohan apabila ke depannya terdapat pengembangan layanan keimigrasian, khususnya paspor dan visa," ungkapnya.
Silmy berharap Imigrasi tidak menanggalkan fungsinya dalam pengamanan negara, meskipun fokus pada fungsi sebagai fasilitator pembangunan ekonomi nasional.
"Kita harus mencari cara yang terbaik agar semua bisa sesuai dengan harapan, wajah Indonesia
menjadi lebih cantik karena layanan kita, dan tetap aman dengan gakkum (penegakan hukum
keimigrasian) yang menjadi tupoksi kita," jelasnya.
Saat ini, WNA dari 86 negara dapat masuk melalui TPI Bandara Soekarno-Hatta dengan lebih cepat menggunakan e-VOA. WNA cukup menunjukkan
QR code pada e-VOA di konter imigrasi, sedangkan pembayaran dilakukan sebelum memasuki Indonesia dengan kartu kredit atau debit berlogo Visa atau Mastercard.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)