Malang: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) baru-baru ini menyebutkan bahwa Tragedi Kanjuruhan tidak termasuk dalam kategori pelanggaran HAM berat. Suporter Arema FC, Aremania menyayangkan pernyataan tersebut.
Salah satu pentolan Aremania, Ambon Fanda, menilai pemerintah plin-plan dalam menanggapi Tragedi Kanjuruhan. Bahkan, pemerintah disebut tidak membela hak-hak rakyat pada tragedi kemanusiaan itu.
"Untuk saat melihat pemerintah mulai dari TGIPF yang kemarin bicara seperti apa, terus Komnas HAM yang bicara seperti apa, mereka sepertinya plin-plan dan sedikit kendor untuk membela rakyatnya sendiri," katanya saat dihubungi, Jumat, 30 Desember 2022.
Ambon menyebut pemerintah lemah membela hak rakyat. Aremania pun kini tak berharap banyak.
"Jadi ya memang kita (Aremania) yang harus semakin kuat untuk memperjuangkan keadilan yang memang sudah digaungkan dalam ideologi negara ini," imbuhnya.
Ambon mengaku menyayangkan sikap Pemerintah dalam upaya usut tuntas Tragedi Kanjuruhan. Sebab ia menilai bahwa pengusutan perkara ini terkesan diabaikan dari hari ke hari.
"Sangat disayangkan sekali. Ini kan permasalahan rakyat. Harusnya pemerintah ada di samping rakyatnya untuk membela hak-hak rakyatnya. Tapi nyatanya semakin hari semakin seperti diabaikan," ujarnya.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sebelumnya menyatakan tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022 bukan termasuk kategori pelanggaran HAM berat.
"Berdasarkan laporan tidak menyebutkan adanya pelanggaran HAM berat," kata Koordinator Subkomisi Penegakan HAM/Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan/Komisioner Pengawasan Komnas HAM Uli Parulian Sihombing di Jakarta, Kamis, 29 Desember 2022.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Malang: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) baru-baru ini menyebutkan bahwa Tragedi Kanjuruhan tidak termasuk dalam
kategori pelanggaran HAM berat. Suporter Arema FC, Aremania menyayangkan pernyataan tersebut.
Salah satu pentolan Aremania, Ambon Fanda, menilai pemerintah plin-plan dalam menanggapi Tragedi Kanjuruhan. Bahkan, pemerintah disebut tidak membela hak-hak rakyat pada tragedi kemanusiaan itu.
"Untuk saat melihat pemerintah mulai dari TGIPF yang kemarin bicara seperti apa, terus Komnas HAM yang bicara seperti apa, mereka sepertinya plin-plan dan sedikit kendor untuk membela rakyatnya sendiri," katanya saat dihubungi, Jumat, 30 Desember 2022.
Ambon menyebut pemerintah lemah membela hak rakyat. Aremania pun kini tak berharap banyak.
"Jadi ya memang kita (Aremania) yang
harus semakin kuat untuk memperjuangkan keadilan yang memang sudah digaungkan dalam ideologi negara ini," imbuhnya.
Ambon mengaku menyayangkan sikap Pemerintah dalam upaya usut tuntas Tragedi Kanjuruhan. Sebab ia menilai bahwa pengusutan perkara ini terkesan diabaikan dari hari ke hari.
"Sangat disayangkan sekali. Ini kan permasalahan rakyat. Harusnya pemerintah ada di samping rakyatnya untuk membela hak-hak rakyatnya. Tapi nyatanya semakin hari semakin seperti diabaikan," ujarnya.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sebelumnya menyatakan tragedi kemanusiaan di
Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022 bukan termasuk kategori pelanggaran HAM berat.
"Berdasarkan laporan tidak menyebutkan adanya pelanggaran HAM berat," kata Koordinator Subkomisi Penegakan HAM/Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan/Komisioner Pengawasan Komnas HAM Uli Parulian Sihombing di Jakarta, Kamis, 29 Desember 2022.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)