Malang: Vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) dosis pertama untuk hewan ternak di Kabupaten Malang, Jawa Timur, hampir menyentuh angka 100 persen. Menurut catatan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang, total ada 59 ribu ekor hewan ternak yang menjadi sasaran vaksinasi PMK.
Kepala DPKH Kabupaten Malang, Eko Wahyu Widodo, mengaku pihaknya belum menemui kendala selama proses vaksinasi PMK. Sehingga ia memastikan penyuntikan vaksin untuk sapi sehat berjalan cukup baik dan hampir mencapai 100 persen.
"Sementara data terbaru sapi yang menjadi sasaran vaksin bertambah dari sapi pedaging dengan jumlah sekitar 30.000 ekor," kata Eko, Jumat, 22 Juli 2022.
Saat ini, tercatat ada 17 ribu lebih kasus hewan ternak terkonfirmasi PMK di Kabupaten Malang. DPKH mengeklaim tingkat kesembuhan hewan ternak terinfeksi PMK mencapai 70 persen. Namun belum ada data pasti terkait hewan ternak yang mati akibat PMK.
Baca: Kerbau Bule Keraton Solo Mati karena PMK
Eko mengaku pihaknya masih belum bisa memastikan terkait data kematian hewan ternak akibat PMK. Sebab, data tersebut masih terus dilaporkan ke Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS).
"Data iSIKHNAS ini kan data dari aplikasi, memang ada perbedaan, mungkin karena belum diinput, kita akan verifikasi," ujarnya.
Sementara itu, polisi masih terus melakukan pemantauan hewan ternak yang memasuki wilayah Kabupaten Malang dan Kota Batu, Jawa Timur. Sejumlah kendaraan bermotor yang melintas dan kedapatan membawa hewan ternak akan diberhentikan untuk dilakukan pemeriksaan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).
Penyekatan ini dilakukan di sejumlah tepat salah satunya di Jalan Raya Desa Jambuwer, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang yang merupakan jalur perbatasan dengan Desa Boro, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar. Kemudian penyekatan juga dilakukan di Posko PMK, Kecamatan Bumaji, Kota Batu.
"Giat tersebut dilakukan dalam rangka untuk mencegah terjadinya penyebaran wabah PMK di Kota Batu," kata Kapolsek Bumiaji, AKP Suyatno.
Suyatno menerangkan dari hasil pemeriksaan dan pemantauan yang dilakukan, belum ditemukan adanya kendaraan yang mengangkut hewan ternak, baik masuk maupun yang keluar wilayah Bumiaji. Ia mengimbau kepada pengusaha ternak yang mendistribusikan sapi mereka keluar daerah untuk melengkapi SKKH
"Hal itu untuk memastikan agar tidak ada penyebaran PMK di Kota Batu," imbuhnya.
Malang: Vaksinasi
penyakit mulut dan kuku (PMK) dosis pertama untuk
hewan ternak di Kabupaten Malang, Jawa Timur, hampir menyentuh angka 100 persen. Menurut catatan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang, total ada 59 ribu ekor hewan ternak yang menjadi sasaran vaksinasi PMK.
Kepala DPKH Kabupaten Malang, Eko Wahyu Widodo, mengaku pihaknya belum menemui kendala selama proses vaksinasi PMK. Sehingga ia memastikan penyuntikan vaksin untuk
sapi sehat berjalan cukup baik dan hampir mencapai 100 persen.
"Sementara data terbaru sapi yang menjadi sasaran vaksin bertambah dari sapi pedaging dengan jumlah sekitar 30.000 ekor," kata Eko, Jumat, 22 Juli 2022.
Saat ini, tercatat ada 17 ribu lebih kasus hewan ternak terkonfirmasi PMK di Kabupaten Malang. DPKH mengeklaim tingkat kesembuhan hewan ternak terinfeksi PMK mencapai 70 persen. Namun belum ada data pasti terkait hewan ternak yang mati akibat PMK.
Baca:
Kerbau Bule Keraton Solo Mati karena PMK
Eko mengaku pihaknya masih belum bisa memastikan terkait data kematian hewan ternak akibat PMK. Sebab, data tersebut masih terus dilaporkan ke Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS).
"Data iSIKHNAS ini kan data dari aplikasi, memang ada perbedaan, mungkin karena belum diinput, kita akan verifikasi," ujarnya.
Sementara itu, polisi masih terus melakukan pemantauan hewan ternak yang memasuki wilayah Kabupaten Malang dan Kota Batu, Jawa Timur. Sejumlah kendaraan bermotor yang melintas dan kedapatan membawa hewan ternak akan diberhentikan untuk dilakukan pemeriksaan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).
Penyekatan ini dilakukan di sejumlah tepat salah satunya di Jalan Raya Desa Jambuwer, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang yang merupakan jalur perbatasan dengan Desa Boro, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar. Kemudian penyekatan juga dilakukan di Posko PMK, Kecamatan Bumaji, Kota Batu.
"Giat tersebut dilakukan dalam rangka untuk mencegah terjadinya penyebaran wabah PMK di Kota Batu," kata Kapolsek Bumiaji, AKP Suyatno.
Suyatno menerangkan dari hasil pemeriksaan dan pemantauan yang dilakukan, belum ditemukan adanya kendaraan yang mengangkut hewan ternak, baik masuk maupun yang keluar wilayah Bumiaji. Ia mengimbau kepada pengusaha ternak yang mendistribusikan sapi mereka keluar daerah untuk melengkapi SKKH
"Hal itu untuk memastikan agar tidak ada penyebaran PMK di Kota Batu," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)