Bandung: Pemerintah Kota Bandung,Jawa Barat, setuju dengan kebijakan tanpa tes covid-19 untuk seluruh perjalanan baik darat, udara, dan laut. Hal itu diyakini akan mendongkrak jumlah wisatawan di Kota Kembang.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, mengatakan, kebijakan tersebut akan berdampak positif bagi perekonomian terutama sektor wisata. Pasalnya Kota Bandung mengandalkan pajak dari sektor wisata untuk pendapatan asli daerah (PAD).
"Mudah-mudahan ini mempermudah para wisatawan pelaku perjalanan melakukan aktivitas," ujar Yana, di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Rabu, 9 Maret 2022.
Yana menuturkan, Pemkot Bandung saat ini terus berupaya untuk memulihkan ekonomi tertuama dari sektor wisata. Salah satunya PAD dari kunjungan wisata.
"Karena ikhitiar kita mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi (covid-19)," sahutnya.
Baca juga: KKB Kembali Serang Warga di 2 Kabupaten Papua, Seorang Tewas
Namun Yana menegaskan, jika penerapan protokol kesehatan masih tetap dilakukan terutama jaga jarak dan menggunakan masker. Bahkan PeduliLindungi pun masih wajib tersedia disetiap sektor usaha atau pun birokrasi untuk mencegah penyebaran covid-19.
"Tetapi sekali lagi, tetap waspada. Prokes tetap harus dilakukan, dan PeduliLindungi masih wajib ada," tegasnya.
Yana pun berharap, aturan tanpa tes covid-19 untuk seluruh perjalanan menjadi gerbang bagi Pemkot Bandung terus mendongkrak PAD melalui sektor wisata. Terlebih Bandung masih menjadi primadona bagi pelancong untuk berlibur terutama akhir pekan.
"Ya mudah-mudahan (bisa dongkrak PAD Kota Bandung). Tapi tetap ya, harus waspada, jangan sampai lengah," ungkapnya.
Sementara itu Pemkot Bandung menargetkan 7 juta wisatawan baik domestik maupun asing pada 2022 ini. Pasalnya selama dua tahun pandemi covid-19, jumlah wisatawan yang datang ke Bandung anjlok hingga 50 persen.
Bandung: Pemerintah Kota Bandung,Jawa Barat, setuju dengan kebijakan
tanpa tes covid-19 untuk seluruh perjalanan baik darat, udara, dan laut. Hal itu diyakini akan mendongkrak jumlah wisatawan di Kota Kembang.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, mengatakan, kebijakan tersebut akan berdampak positif bagi perekonomian terutama sektor wisata. Pasalnya Kota Bandung mengandalkan pajak dari sektor wisata untuk pendapatan asli daerah (PAD).
"Mudah-mudahan ini mempermudah para wisatawan pelaku perjalanan melakukan aktivitas," ujar Yana, di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Rabu, 9 Maret 2022.
Yana menuturkan, Pemkot Bandung saat ini terus berupaya untuk memulihkan ekonomi tertuama dari sektor wisata. Salah satunya PAD dari kunjungan wisata.
"Karena ikhitiar kita mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi (covid-19)," sahutnya.
Baca juga:
KKB Kembali Serang Warga di 2 Kabupaten Papua, Seorang Tewas
Namun Yana menegaskan, jika penerapan protokol kesehatan masih tetap dilakukan terutama jaga jarak dan menggunakan masker. Bahkan PeduliLindungi pun masih wajib tersedia disetiap sektor usaha atau pun birokrasi untuk mencegah penyebaran covid-19.
"Tetapi sekali lagi, tetap waspada. Prokes tetap harus dilakukan, dan PeduliLindungi masih wajib ada," tegasnya.
Yana pun berharap, aturan tanpa tes covid-19 untuk seluruh perjalanan menjadi gerbang bagi Pemkot Bandung terus mendongkrak PAD melalui sektor wisata. Terlebih Bandung masih menjadi primadona bagi pelancong untuk berlibur terutama akhir pekan.
"Ya mudah-mudahan (bisa dongkrak PAD Kota Bandung). Tapi tetap ya, harus waspada, jangan sampai lengah," ungkapnya.
Sementara itu Pemkot Bandung menargetkan 7 juta wisatawan baik domestik maupun asing pada 2022 ini. Pasalnya selama dua tahun pandemi covid-19, jumlah wisatawan yang datang ke Bandung anjlok hingga 50 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)