Lumajang: Satuan Tugas (Satgas) Tanggap Bencana Nasional BUMN Jawa Timur (Jatim) tengah memetakan kebutuhan korban erupsi Gunung Semeru. Ini sesuai intruksi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
“Jangan hanya kebutuhan saat ini, tapi juga ke depannya,” ujar Erick dalam keterangan tertulis, Senin, 13 Desember 2021.
Ia menyebut kolaborasi dan gotong royong menjadi kunci utama penanganan bencana. Ia mengajak Satgas Tanggap Bencana Nasional BUMN bahu-membahu menangani dampak erupsi.
“Mari kita bersama-sama membantu meringankan beban masyarakat yang tengah kesulitan saat ini,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Petrokimia Gresik sekaligus Ketua Satgas Tanggap Bencana Nasional BUMN Jatim, Dwi Satriyo Annurogo, menyampaikan pihaknya telah gerak cepat membantu penanganan erupsi Semeru sejak tiga jam pascaerupsi. Berbagai bantuan dan sejumlah relawan telah dikirim.
Baca: 20 Disabilitas Korban Erupsi Gunung Semeru Masih Dicari
“Bantuan tahap pertama berfokus pada kebutuhan dasar sebagai aksi tanggap darurat,” ujarnya.
Bantuan tersebut antara lain sembako, pakaian, perlengkapan ibadah, dapur umum, nasi kotak obat-obatan dan vitamin. Lalu ada alat kebersihan, alat-alat protokol kesehatan, selimut, makan siap saji, jas hujan, popok, dan pembalut.
“Kemudian setelah basic needs terpenuhi, kami terus berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk memetakan kebutuhan serta menentukan jenis bantuan selanjutnya,” lanjutnya.
Bantuan tahap kedua berfokus pada bidang pendidikan, kesehatan, dan sanitasi. Di antaranya pemeriksaan kesehatan dan trauma healing.
Lalu, pembagian 2.000 paket alat sekolah dan 10 smart TV 43 inch. Kemudian, lima mobile kitchen, tangki air, dan toilet portable.
"Slanjutnya mobil tangki air yang menyuplai air bersih, ambulance, double cabin, medicine car, dan truk," ucap Dwi.
Saat ini Petrokimia Gresik bersama Satgas Tanggap Bencana Nasional BUMN Jatim tengah memetakan kebutuhan ke depan. Pemulihan pascabencana membutuhkan waktu cukup panjang.
“Sesuai arahan Pak Menteri, upaya pemulihan ke depan akan berfokus pada relokasi hunian sementara, pembangunan sanitasi, serta beasiswa pendidikan bagi bagi anak-anak yatim piatu korban bencana tersebut,” ujar Dwi.
Lumajang: Satuan Tugas (Satgas) Tanggap Bencana Nasional BUMN Jawa Timur (Jatim) tengah memetakan kebutuhan korban erupsi
Gunung Semeru. Ini sesuai intruksi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Erick Thohir.
“Jangan hanya kebutuhan saat ini, tapi juga ke depannya,” ujar Erick dalam keterangan tertulis, Senin, 13 Desember 2021.
Ia menyebut kolaborasi dan gotong royong menjadi kunci utama penanganan bencana. Ia mengajak Satgas Tanggap Bencana Nasional BUMN bahu-membahu menangani dampak e
rupsi.
“Mari kita bersama-sama membantu meringankan beban masyarakat yang tengah kesulitan saat ini,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Petrokimia Gresik sekaligus Ketua Satgas Tanggap Bencana Nasional BUMN Jatim, Dwi Satriyo Annurogo, menyampaikan pihaknya telah gerak cepat membantu penanganan erupsi Semeru sejak tiga jam pascaerupsi. Berbagai bantuan dan sejumlah relawan telah dikirim.
Baca:
20 Disabilitas Korban Erupsi Gunung Semeru Masih Dicari
“Bantuan tahap pertama berfokus pada kebutuhan dasar sebagai aksi tanggap darurat,” ujarnya.
Bantuan tersebut antara lain sembako, pakaian, perlengkapan ibadah, dapur umum, nasi kotak obat-obatan dan vitamin. Lalu ada alat kebersihan, alat-alat protokol kesehatan, selimut, makan siap saji, jas hujan, popok, dan pembalut.
“Kemudian setelah
basic needs terpenuhi, kami terus berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk memetakan kebutuhan serta menentukan jenis bantuan selanjutnya,” lanjutnya.
Bantuan tahap kedua berfokus pada bidang pendidikan, kesehatan, dan sanitasi. Di antaranya pemeriksaan kesehatan dan trauma healing.
Lalu, pembagian 2.000 paket alat sekolah dan 10 smart TV 43 inch. Kemudian, lima
mobile kitchen, tangki air, dan toilet portable.
"Slanjutnya mobil tangki air yang menyuplai air bersih, ambulance,
double cabin, medicine car, dan truk," ucap Dwi.
Saat ini Petrokimia Gresik bersama Satgas Tanggap Bencana Nasional BUMN Jatim tengah memetakan kebutuhan ke depan. Pemulihan pascabencana membutuhkan waktu cukup panjang.
“Sesuai arahan Pak Menteri, upaya pemulihan ke depan akan berfokus pada relokasi hunian sementara, pembangunan sanitasi, serta beasiswa pendidikan bagi bagi anak-anak yatim piatu korban bencana tersebut,” ujar Dwi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)