Bupati Lumajang, Thoriqul Haq. Dokumentasi/ Kominfo Lumajang
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq. Dokumentasi/ Kominfo Lumajang

Permukiman Relokasi Warga Terdampak Erupsi Semeru akan Dilengkapi CCTV

Daviq Umar Al Faruq • 17 Desember 2021 11:38
Lumajang: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur, berencana membangun permukiman baru untuk warga terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Permukiman relokasi tersebut bakal menerapkan konsep smart village atau desa pintar.
 
"Desain tata ruang betul-betul terintegrasi, konsep kami menjadi smart village ada CCTV yang memberikan jaminan keamanan, lahan komersial akan kami buat kandang terpadu," kata Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, dalam keterangan pers, Jumat, 17 Desember 2021.
 
Baca: Khawatir Gempa Susulan, Ratusan Pasien Dirawat di Lorong RSUD Larantuka

Thoriq menerangkan pembangunan kandang terpadu tersebut agar pengelolaan peternakan lebih optimal dan efisien. Selain itu pihaknya juga mengusulkan agar di permukiman baru tersebut dapat menerapkan konsep perhutananan sosial.
 
"Kami usul konsep perhutanan sosial yang ada di Lumajang, kami harap dikembangkan di pemukiman baru, sehingga masyarakat bisa mendapatkan akses ekonomi," jelasnya.
 
Thoriq menerangkan sudah ada dua lokasi yang akan digunakan sebagai tempat relokasi pemukiman warga terdampak erupsi Gunung Semeru. Yaitu Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro dan Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo.
 
Kedua lokasi tersebut dipilih dengan berbagai macam pertimbangan. Yaitu kondisi keamanan, sarana pendukung kebutuhan dasar dan luasan lahan.
 
"Kita sudah beberapa kali survey, dari sekian data lokasi, di Sumbermujur adalah paling aman dan tersedia dengan luasan yang cukup. Lokasi di Oro-oro Ombo, di tepi jalan nasional dan perbukitannya aman, tinggal perataan tanah di beberapa titik, sumber mata air juga cukup," ungkapnya.
 
Dia juga berharap kawasan di lereng Gunung Semeru dipasangi Sistem Peringatan Dini atau Early Warning System (EWS). Sehingga warga yang tinggal di lereng Gunung Semeru bisa mengantisipasi bencana lebih awal.
 
Thoriq mengatakan dengan adanya sistem peringatan dini tersebut, Pemkab Lumajang bisa memberikan informasi atau peringatan dini pada masyarakat atas tingkatan bencana yang akan terjadi serta tindakan selanjutnya.
 
"Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kalau bisa menambah detailing apakah alat yang bisa mengukur atau dokumentasi yang bisa melihat bahwa kemungkinan bencana dengan volume, kapasitas, kekuatan dari guguran awan panas yang menyebabkan terjadinya bencana yang harus kita antisipasi," ujarnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan