"Sampai saat ini tidak ada kasus hepatitis akut di Kota Bandung," kata Kepala Dinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagara, di kawasan Natipan, Bandung, Rabu, 11 Mei 2022.
Ia menuturkan seluruh fasilitas kesehatan di Kota Bandung ada 280, termasuk rumah sakit telah disiagakan untuk mengantisipasi munculnya kasus hepatitis akut. Bahkan, setiap pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) pun telah dibekali pengetahuan terkait gejala hepatitis akut dan diminta segera mengambil tindakan serta melaporkan ke Dinkes Kota Bandung.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Seluruh fasilitas kesehatan sudah siagakan, mudah-mudahan di Bandung tidak ada, tapi kita tetap waspada kesiagan penanganannya," sahutnya.
Ahyani mengajak masyarakat proaktif melaporkan kondisi kesehatan jika terdapat ciri-ciri hepatitis akut di antaranya buang air besar berwarna pucat, buang air kecil berwarna cokelat seperti air teh, serta warna kulit berubah menjadi kuning.
Baca: Bayi 8 Bulan Asal Deli Serdang Diduga Hepatitis Akut
"Kalau gejalanya seperti itu, segera datang ke faskes untuk diperiksakan agar bisa ditangani langsung," tegas Ahyani.
Sementara itu, Ahyani mengajak masyarakat mengatur pola hidup terutama membersihkan perlengkapan usai beraktivitas. Bahkan masyarakat diminta untuk tidak berbagi alat pribadi seperti handphone atau pun alat makan secara bersamaan.
"Misalnya kita dari toilet umum, itu harus benar-benar dibersihkan. HP juga, habis pegang dari mana-mana pas sampai rumah harus dibersihkan. Terus pas lagi makan jangan gantian pakai sendok atau garpu atau yang lainnya," ungkap Ahyani.