Bumiayu: Banjir bandang menerjang lima desa di Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Sabtu, 26 Februari 2022. Adapun lima desa yang terdampak adalah Desa Jatisawit, Desa Negaradaha, Desa Penggarutan, Desa Kalierang dan Desa Dukuhturi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes mencatat, peristiwa itu telah menyebabkan kurang lebih 75 rumah milik warga mengalami kerusakan dan sebanyak 297 jiwa terpaksa harus mengungsi di empat titik lokasi pengungsian.
Menurut laporan visual yang diterima Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), aliran air banjir bandang bercampur lumpur mengalir cukup deras dengan volume besar menerjang beberapa lahan pertanian dan perkebunan hingga permukiman warga.
Hasil kaji cepat tim Satgas Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Brebes, peristiwa itu terjadi akibat dari dampak luapan Sungai Keruh, Sungai Erang, Sungai Pedes dan saluran irigasi lainnya yang mengalami peningkatan debet air setelah sebelumnya hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut.
Baca: Ratusan Pengungsi Korban Gempa Pasaman Mengeluh Sakit
Sementara itu, Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca yang menyebut bahwa wilayah Kabupaten Brebes masih berpotensi hujan sedang hingga lebat dan dapat disertai petir hingga Selasa, 1 Maret 2022.
Menyikapi adanya informasi prakiraan cuaca tersebut, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah setempat bersama segenap unsur terkait hingga masyarakat agar meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi adanya potensi bencana hidrometeorologi.
Seperti melakukan langkah-langkah mitigasi dan pencegahan, seperti pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat.
Bumiayu:
Banjir bandang menerjang lima desa di Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Sabtu, 26 Februari 2022. Adapun lima desa yang terdampak adalah Desa Jatisawit, Desa Negaradaha, Desa Penggarutan, Desa Kalierang dan Desa Dukuhturi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes mencatat, peristiwa itu telah menyebabkan kurang lebih 75 rumah milik warga mengalami kerusakan dan sebanyak 297 jiwa terpaksa harus mengungsi di empat titik lokasi pengungsian.
Menurut laporan visual yang diterima Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), aliran air banjir bandang bercampur lumpur mengalir cukup deras dengan volume besar menerjang beberapa lahan pertanian dan perkebunan hingga permukiman warga.
Hasil kaji cepat tim Satgas Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Brebes, peristiwa itu terjadi akibat dari dampak luapan Sungai Keruh, Sungai Erang, Sungai Pedes dan saluran irigasi lainnya yang mengalami peningkatan debet air setelah sebelumnya hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut.
Baca: Ratusan Pengungsi Korban Gempa Pasaman Mengeluh Sakit
Sementara itu, Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca yang menyebut bahwa wilayah Kabupaten Brebes masih berpotensi hujan sedang hingga lebat dan dapat disertai petir hingga Selasa, 1 Maret 2022.
Menyikapi adanya informasi prakiraan cuaca tersebut, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah setempat bersama segenap unsur terkait hingga masyarakat agar meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi adanya potensi bencana hidrometeorologi.
Seperti melakukan langkah-langkah mitigasi dan pencegahan, seperti pemantauan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)