Seseorang sedang memasang pengeras suara di sebuah masjid. AFP/C Mahyuddin
Seseorang sedang memasang pengeras suara di sebuah masjid. AFP/C Mahyuddin

MUI Makassar Minta Menag Perbaiki Cara Bertutur Kata

Antara • 01 Maret 2022 18:10
Makassar: Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Makassar AGH Baharuddin meminta
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas introspeksi diri. Yaqut diminta memperbaiki cara bertutut kata.
 
"Memang harus bisa evaluasi dirinya (Menag) terhadap setiap apa yang akan disampaikan. Kita juga merasa tidak setuju apalagi dengan apa yang dia bandingkan, meski tujuannya tidak begitu," kata AGH Baharuddin di Makassar, Selasa, 1 Maret 2022.
 
Menurut Baharuddin, ucapan Menag tersebut dinilai tidak pantas dan layak jika mengumpamakan suara azan dengan suara gonggongan anjing. Hal ini kemudian menjadi kontroversi di tengah masyarakat dan tidak diterima oleh kebanyakan umat Islam di Indonesia.

"Sebagai seorang figur, tokoh, mestinya harus menjaga betul apa yang akan disampaikan, karena namanya orang besar itu sedikit saja salah, sudah dianggap tidak baik," ujarnya.
 
Baca: Pengeras Suara Masjid Enggak Usah Diurusin Menteri Lah
 
Menurutnya, terkait edaran mengatur volume pengeras suara masjid maupun azan waktu salat tidak menjadi masalah di masyarakat. 
 
"Hanya yang masalah dengan dihubungkannya dengan gonggongan anjing, tapi dalam edaran tidak ada dimasukkan itu," ujarnya.
 
Baharuddin mengapresiasi pernyataan Jusuf Kalla selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang telah lebih dahulu mengimbau terkait suara toa masjid.
 
"Jusuf Kalla mengimbau agar jangan terlalu cepat membunyikan pengeras suara masjid. Kalau umpama saat salawat dan pengajian maka bisa suara dalam. Nanti azan itu suara luar, itu sudah benar sekali. Saudi Arabia juga sudah lebih dulu mengatur itu," ungkap Baharuddin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan