Sukadana: Sebanyak 11 warga Kabupaten Lampung Timur (Lamtim) tercatat menderita Demam Berdarah Dengue (DBD) selama pekan pertama Januari 2022.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lamtim, Nanang Salman, menjelaskan, pertambahan kasus bisa saja terus terjadi selama musim hujan berlangsung. Apalagi, kata dia, Februari 2022 diprakirakan sebagai puncak musim hujan.
"Warga diminta waspada dan hati-hati. Pada puncak musim hujan kondisi dengan cuaca yang cukup lembab serta banyaknya genangan air harus diantisipasi warga," kata dia, Kamis, 6 Januari 2022.
Kondisi cuaca dan lingkungan yang sedemikian rupa, kata dia, sangat mendukung berkembang-biaknya nyamuk aedes aegypti. Kondisi itu biasanya dibarengi dengan peningkatan jumlah kasus DBD.
"Sebanyak 126 warga terserang DBD selama 2021," kata dia.
Baca juga: Kantor Terbakar, Dinsos Kendari Pastikan Data Penerima Bansos Masih Bisa Diakses
Dari rentang waktu tersebut, tingkat serangan terparah terjadi pada November 2021 sebanyak 25 orang dan Desember 2021 sebanyak 31 orang.
"Kemudian berlanjut lagi pada 2022. Pekan pertama Januari 2022 tercatat sudah 11 orang," kata dia.
Mereka yang terserang DBD kali ini merupakan warga Kecamatan Purbolinggo sejumlah delapan orang, Pasir Sakti 2 orang, dan Sekampung satu orang.
"Warga harus aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui 3M plus, yaitu, menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya, kemudian menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum, dan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk," terang dia.
Sukadana: Sebanyak 11 warga Kabupaten Lampung Timur (Lamtim) tercatat menderita
Demam Berdarah Dengue (DBD) selama pekan pertama Januari 2022.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lamtim, Nanang Salman, menjelaskan, pertambahan kasus bisa saja terus terjadi selama musim hujan berlangsung. Apalagi, kata dia, Februari 2022 diprakirakan sebagai puncak musim hujan.
"Warga diminta waspada dan hati-hati. Pada puncak musim hujan kondisi dengan cuaca yang cukup lembab serta banyaknya genangan air harus diantisipasi warga," kata dia, Kamis, 6 Januari 2022.
Kondisi cuaca dan lingkungan yang sedemikian rupa, kata dia, sangat mendukung berkembang-biaknya nyamuk aedes aegypti. Kondisi itu biasanya dibarengi dengan peningkatan jumlah kasus DBD.
"Sebanyak 126 warga terserang DBD selama 2021," kata dia.
Baca juga:
Kantor Terbakar, Dinsos Kendari Pastikan Data Penerima Bansos Masih Bisa Diakses
Dari rentang waktu tersebut, tingkat serangan terparah terjadi pada November 2021 sebanyak 25 orang dan Desember 2021 sebanyak 31 orang.
"Kemudian berlanjut lagi pada 2022. Pekan pertama Januari 2022 tercatat sudah 11 orang," kata dia.
Mereka yang terserang DBD kali ini merupakan warga Kecamatan Purbolinggo sejumlah delapan orang, Pasir Sakti 2 orang, dan Sekampung satu orang.
"Warga harus aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui 3M plus, yaitu, menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya, kemudian menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum, dan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk," terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)