Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melakukan operasi pasar untuk memastikan ketersediaan minyak goreng curah tetap ada di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dokumentasi/ istimewa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melakukan operasi pasar untuk memastikan ketersediaan minyak goreng curah tetap ada di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dokumentasi/ istimewa

5 Pasar di Kabupaten Malang Digelontor 8 Ton Minyak Goreng Curah

Daviq Umar Al Faruq • 29 Maret 2022 19:40
Malang: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melakukan operasi pasar untuk memastikan ketersediaan minyak goreng curah. Operasi dilakukan dengan mendatangkan suplai minyak goreng curah ke lima pasar.
 
Kelima pasar tersebut yakni Pasar Lawang, Pasar Singosari, Pasar Karangploso, Pasar Kepanjen dan Pasar Turen. Masing-masing pasar disuplai minyak goreng curah sebanyak 8 ton oleh PT Rajawali.
 
"Karena lima pasar itu menjadi acuan Provinsi (Jawa Timur) untuk pengukuran inflasi dari Kabupaten Malang. Lima pasar di Kabupaten Malang itu yang dijadikan sampel. Makanya minyak goreng digerojok di lima pasar itu," kats Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang, Agung Purwanto, Selasa, 29 Maret 2022.

Baca: Krisis Pangan Dipastikan Tak Terjadi di Penajam Paser Utara
 
Agung menerangkan suplai minyak goreng curah ini khusus disalurkan untuk pedagang. Harga minyak goreng curah dipatok Rp13 ribu per liter, dan pedagang diharuskan menjual maksimal seharga Rp14 ribu.
 
"Dan harus seharga (Rp14 ribu) itu, karena akan diawasi oleh Kepala Pasar masing-masing. Dan mereka (pedagang) juga diminta untuk membuat surat pernyataan. Kalau ada yang kedapatan menjual di atas harga itu, akan ditegur. Bahkan minyak gorengnya bisa diambil dan uangnya dikembalikan. Soalnya pedagang masih bisa mengambil untung seribu rupiah," jelasnya.
 
Agung menjelaskan operasi pasar ini telah dilaksanakan sejak Jumat 25 Maret 2022 lalu. Tahap pertama masih di Pasar Lawang dan Singosari, sedangkan tiga pasar lainnya masih menunggu jadwal dari perusahaan distributor minyak goreng.
 
"Di Pasar Lawang itu 8 ton habis saat pagi. Lalu di Pasar Singosari juga sama, saat siang datang 8 ton, sorenya juga habis. Untuk tiga pasar lainnya masih menunggu dari distributor (PT Rajawali). Tapi nanti sistemnya, misalkan 8 ton tidak habis di satu pasar, akan diteruskan di pasar selanjutnya," ungkapnya.
 
Di sisi lain, Agung hingga saat ini masih terus berupaya agar operasi pasar dapat dilakukan di tempat lain. Sehingga diharapkan stabilitas harga dan ketersediaan minyak goreng bisa merata.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan