Meulaboh: Lahan sawah produktif seluas 25 hektare yang tersebar di Desa Pasi Jambu, Kecamatan Kaway XVI dan Desa Blang Beurandang, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat mengalami kekeringan sejak satu bulan terakhir. Kekeringan sawah terhadi akibat ketiadaan air di areal persawahan milik petani.
Kondisi ini terjadi akibat musim kemarau yang melanda daerah ini sejak satu bulan terakhir sehingga menyebabkan petani kesulitan mendapatkan sumber air.
"Kami sangat khawatir dengan kekeringan yang terus terjadi selama ini, kami takut hasil panen padi pada tahun ini akan berkurang dan berpotensi gagal tanam," kata Arifin, 52, seorang petani di Desa Pasi Jambu, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat, Rabu, 3 Juli 2019.
Arifin menjelaskan selama ini masyarakat di kawasan tersebut mengandalkan air hujan untuk mendapatkan sumber air di lahan sawah. Dampak kekeringan yang melanda kawasan tersebut juga menyebabkan puluhan hektare lahan sawah milik petani di daerah itu juga tidak bisa disemai dengan bibit.
Menurut Arifin beberapa hektare lahan padi miliknya yang sudah mulai dilakukan penanaman juga mengalami kekeringan sehingga ia khawatir hasil panen yang akan diperoleh semakin berkurang.
"Kami berharap pihak terkait segera turun tangan mengatasi persoalan kekeringan ini, kami sangat khawatir karena tidak memiliki sumber air untuk mengairi sawah," pungkas Arifin.
Sementara Plt Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Hortikultura Kabupaten Aceh Barat, Masri mengakui pihaknya belum mendapatkan data akurat terkait berapa luas lahan sawah milik petani yang mengalami kekeringan.
"Kita akan segera mencari solusi untuk mencari sumber air agar sawah petani tidak lagi kering," ungkap Masri.
Pihaknya berencana mendatangkan pompa air ke lokasi sawah masyarakat yang mengalami musibah kekeringan, agar tanaman padi yang sudah ditanam dapat tumbuh dengan baik, sekaligus memudahkan petani yang belum menanam padi supaya lebih mudah melakukan penanaman.
Meulaboh: Lahan sawah produktif seluas 25 hektare yang tersebar di Desa Pasi Jambu, Kecamatan Kaway XVI dan Desa Blang Beurandang, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat mengalami kekeringan sejak satu bulan terakhir. Kekeringan sawah terhadi akibat ketiadaan air di areal persawahan milik petani.
Kondisi ini terjadi akibat musim kemarau yang melanda daerah ini sejak satu bulan terakhir sehingga menyebabkan petani kesulitan mendapatkan sumber air.
"Kami sangat khawatir dengan kekeringan yang terus terjadi selama ini, kami takut hasil panen padi pada tahun ini akan berkurang dan berpotensi gagal tanam," kata Arifin, 52, seorang petani di Desa Pasi Jambu, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat, Rabu, 3 Juli 2019.
Arifin menjelaskan selama ini masyarakat di kawasan tersebut mengandalkan air hujan untuk mendapatkan sumber air di lahan sawah. Dampak kekeringan yang melanda kawasan tersebut juga menyebabkan puluhan hektare lahan sawah milik petani di daerah itu juga tidak bisa disemai dengan bibit.
Menurut Arifin beberapa hektare lahan padi miliknya yang sudah mulai dilakukan penanaman juga mengalami kekeringan sehingga ia khawatir hasil panen yang akan diperoleh semakin berkurang.
"Kami berharap pihak terkait segera turun tangan mengatasi persoalan kekeringan ini, kami sangat khawatir karena tidak memiliki sumber air untuk mengairi sawah," pungkas Arifin.
Sementara Plt Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Hortikultura Kabupaten Aceh Barat, Masri mengakui pihaknya belum mendapatkan data akurat terkait berapa luas lahan sawah milik petani yang mengalami kekeringan.
"Kita akan segera mencari solusi untuk mencari sumber air agar sawah petani tidak lagi kering," ungkap Masri.
Pihaknya berencana mendatangkan pompa air ke lokasi sawah masyarakat yang mengalami musibah kekeringan, agar tanaman padi yang sudah ditanam dapat tumbuh dengan baik, sekaligus memudahkan petani yang belum menanam padi supaya lebih mudah melakukan penanaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)