medcom.id, Surabaya: Sejumlah pekerja seks komersial (PSK) dan muncikari di lokalisasi Dolly mengembalikan dana kompensasi dari Kementerian Sosial ke Kantor Koramil Sawahan Surabaya.
Mereka menilai jumlah uang tersebut tidak sesuai dengan biaya kebutuhan hidup. Pengembalian dana kompensasi penutupan lokalisasi Dolly ini dilakukan lima PSK dan 3 mucikari. Mereka mendatangi Kantor Koramil Sawahan, Surabaya, Rabu (25/6/2014).
Namun agar dapat mengembalikan dana kompensasi tersebut, para PSK dan muncikari harus membuat surat pernyataan serta membawa buku tabungan atau uang tunai sesuai yang telah mereka terima.
Meski diterima pihak dinas sosial, para PSK dan muncikari diminta untuk melengkapi sejumlah berkas yang diisyaratkan Kementerian Sosial. Salah satu PSK bernama Linda menyatakan, "Pengembalian dana ini murni inisiatif kami. Karena, uang sebesar Rp5.050.000 tidak cukup untuk membiayai kebutuhan hidup."
Para PSK dan muncikari itu juga merasa memiliki keahlian yang minim sehingga mereka tidak yakin mampu bekerja di bidang lain selain prostitusi.
medcom.id, Surabaya: Sejumlah pekerja seks komersial (PSK) dan muncikari di lokalisasi Dolly mengembalikan dana kompensasi dari Kementerian Sosial ke Kantor Koramil Sawahan Surabaya.
Mereka menilai jumlah uang tersebut tidak sesuai dengan biaya kebutuhan hidup. Pengembalian dana kompensasi penutupan lokalisasi Dolly ini dilakukan lima PSK dan 3 mucikari. Mereka mendatangi Kantor Koramil Sawahan, Surabaya, Rabu (25/6/2014).
Namun agar dapat mengembalikan dana kompensasi tersebut, para PSK dan muncikari harus membuat surat pernyataan serta membawa buku tabungan atau uang tunai sesuai yang telah mereka terima.
Meski diterima pihak dinas sosial, para PSK dan muncikari diminta untuk melengkapi sejumlah berkas yang diisyaratkan Kementerian Sosial. Salah satu PSK bernama Linda menyatakan, "Pengembalian dana ini murni inisiatif kami. Karena, uang sebesar Rp5.050.000 tidak cukup untuk membiayai kebutuhan hidup."
Para PSK dan muncikari itu juga merasa memiliki keahlian yang minim sehingga mereka tidak yakin mampu bekerja di bidang lain selain prostitusi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)