Nelayan Pelabuhan Ratu--MI/Sayuti
Nelayan Pelabuhan Ratu--MI/Sayuti

Solar Mahal, Ribuan Nelayan Pelabuhan Ratu Terancam Tak Melaut

Faizal Wahab, Apit Haeruman • 09 Agustus 2014 12:57
medcom.id, Sukabumi dan Makassar: Ribuan nelayan Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, saat ini dihantui rasa khawatir terhadap stok bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi yang dibatasi konsumsinya terhadap nelayan. Meski saat ini para nelayan masih mudah mendapatkan BBM, namun nelayan berharap pemerintah membatalkan penghapusan solar bersubsidi.
 
Para nelayan dalam setiap operasional melautnya membutuhkan 30-50 liter solar, jika pembelian solar bersubsidi dibatasi oleh pemerintah, maka akan sangat berat jika harga solar itu akan naik hingga kisaran Rp12 ribu per liternya. Dengan harga solar saat ini, para nelayan mengaku kadang merugi jika hasil tangkapan ikan turun di musim tertentu.
 
Salah satu nelayan Pelabuhan Ratu yang menggunakan kapal rumpun, Oni Syahputra, mengungkapkan jika solar bersubsidi dihapus, para nelayan di Pelabuhan Ratu akan terancam menganggur dan berpindah profesi. Oni berharap pemerintah membatalkan penghapusan solar bersubsidi.
 
Sementara itu, Satuan aparat kepolisian dari Polres Pangkep, Sulawesi Selatan, mengamankan dua pelaku penimbunan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi. Dalam penangkapan teresbut, polisi menyita sedikitnya 750 liter solar bersubsidi yang diperoleh pelaku di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang ada di Pangkep.
 
Polisi juga menyita satu unit mobil minibus yang mengankut tangki penimbunan solar bersubsidi. Renacananya ratusan liter solar bersubsidi tersebut akan disalurkan pelaku ke salah salah satu perusahaan alat berat yang ada di Pangkep.

Untuk memeperatnggungjawabkan perbutannya, kedua pelaku Muaqib alias Kibo dan Haisar menjalani pemriksan di Polres Pangkep.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LAL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan