Tangerang: Teka-teki penyebab keracunan ratusan warga usai menyantap makanan hajatan di wilayah Kampung Cerewed, Desa Sukadamai, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, terkuak. Bakteri Escherichia atau E Coli ditengarai jadi penyebab.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi mengungkap hal ini usai mendapatkan hasil lab dari Badan Litbang Kemenkes RI. Hendra mengatakan salah satu makanan yang dihidangkan mengandungbakteri E Coli.
"Kami telah mendapatkan hasil labnya tadi pagi pukul 10.00 WIB. Penyebab ratusan warga keracunan karena menyantap makanan bihun yang mengandung bakteri E Coli," ujar Hendra saat dikonfirmasi Medcom.id, Senin, 12 Maret 2018.
Hendra menjelaskan, penyebab makanan terkontaminasi bakteri karena orang yang mengolah makanan tidak higienis. "Mungkin orang yang memasak bihun itu tidak melakukan tahapan yang higienis. Misalnya, tidak cuci tangan setelah buang air besar karena hal tersebut bisa menularkan bakteri ketika orang tersebut menyentuh orang lain atau makanan," katanya.
Hendra berharap kasus keracunan tersebut tidak terjadi lagi di wilayah Kabupaten Tangerang. Ia pun mengimbau bagi masyarakat yang ingin menggelar pesta pernikahan harus selektif memilih makanan.
"Selain itu harus higienis juga untuk mengolah makanannya jika tak menggunakan jasa catering," tutupnya.
Sementara itu, 197 korban keracunan makanan yang dirawat di delapan rumah sakit berangsur pulih. Sebagian telah pulang ke rumah mereka masing-masing. Atas kejadian itu, Pemerintah Kabupaten Tangerang sempat menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) terkait kasus tersebut.
Tangerang: Teka-teki penyebab keracunan ratusan warga usai menyantap makanan hajatan di wilayah Kampung Cerewed, Desa Sukadamai, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, terkuak. Bakteri Escherichia atau E Coli ditengarai jadi penyebab.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi mengungkap hal ini usai mendapatkan hasil lab dari Badan Litbang Kemenkes RI. Hendra mengatakan salah satu makanan yang dihidangkan mengandungbakteri E Coli.
"Kami telah mendapatkan hasil labnya tadi pagi pukul 10.00 WIB. Penyebab ratusan warga keracunan karena menyantap makanan bihun yang mengandung bakteri E Coli," ujar Hendra saat dikonfirmasi
Medcom.id, Senin, 12 Maret 2018.
Hendra menjelaskan, penyebab makanan terkontaminasi bakteri karena orang yang mengolah makanan tidak higienis. "Mungkin orang yang memasak bihun itu tidak melakukan tahapan yang higienis. Misalnya, tidak cuci tangan setelah buang air besar karena hal tersebut bisa menularkan bakteri ketika orang tersebut menyentuh orang lain atau makanan," katanya.
Hendra berharap kasus keracunan tersebut tidak terjadi lagi di wilayah Kabupaten Tangerang. Ia pun mengimbau bagi masyarakat yang ingin menggelar pesta pernikahan harus selektif memilih makanan.
"Selain itu harus higienis juga untuk mengolah makanannya jika tak menggunakan jasa
catering," tutupnya.
Sementara itu, 197 korban keracunan makanan yang dirawat di delapan rumah sakit berangsur pulih. Sebagian telah pulang ke rumah mereka masing-masing. Atas kejadian itu, Pemerintah Kabupaten Tangerang sempat menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) terkait kasus tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)