Kondisi lahan perkebunan kelapa sawit milik KUD Tiku Lima Jorong yang terkena abrasi. Antara/Yusrizal
Kondisi lahan perkebunan kelapa sawit milik KUD Tiku Lima Jorong yang terkena abrasi. Antara/Yusrizal

100 Hektare Lahan KUD di Agam Terkena Abrasi

Antara • 29 Oktober 2022 22:49
Lubuk Basung: Sekitar 100 dari 3.000 hektare lahan perkebunan kelapa sawit milik Koperasi Unit Desa (KUD) Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara, Kabupaten Agam, Sumatra Barat dalam kondisi siap panen habis terkena dampak dari abrasi pantai melanda daerah itu semenjak 2000 sampai sekarang.
 
Humas KUD Tiku Lima Jorong, Agusmaidi, mengatakan lahan perkebunan itu berada di Jorong Muaro Putih.
 
"Lahan perkebunan itu digerus gelombang pasang, sehingga habis dan menjadi lautan," kata Agus di Lubukbasung, Sabtu, 29 Oktober 2022.
 
Baca: Puluhan Rumah di Aceh Utara Rusak Berat Tersapu Abrasi

Dia mengatakan lahan perkebunan kelapa sawit milik KUD Tiku Lima Jorong mulai ditanam pada 1995-1997 dengan luas 3.000 hektare.

Saat itu, jarak lokasi perkebunan dari bibir pantai sekitar satu kilometer. Namun tidak adanya pemecah ombak, maka lahan perkebunan sawit itu habis digerus gelombang pasang.
 
Akibatnya KUD Tiku Lima Jorong mengalami kerugian sekitar miliaran, karena sawit telah berbuah.
 
"Rumah warga juga habis dan sudah ada dua perkampungan yang habis akibat abrasi," jelasnya.
 
Dengan kondisi itu, ia berharap pemerintah untuk menyikapi abrasi pantai secepat mungkin, agar masyarakat tidak mengalami kerugian.
 
"Jumlah anggota KUD Tiku Lima Jorong sebanyak 1.500 orang dan apabila tidak disikapi maka mereka mengalami kerugian dan rumah mereka," ungkapnya.
 
Ia mengakui KUD Tiku Lima Jorong memiliki aset Rp200 miliar dan sering dikunjungi KUD lain seperti, Gorontalo, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan lainnya.
 
Sementara Wakil Bupati Agam, Irwan Fikri, menambahkan Pemkab Agam sudah melakukan pendataan secara menyeluruh dan hasil pendataan itu sudah disampaikan ke Pemprov Sumbar.
 
Selain itu, juga menyurati Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera V. "Saat ini kita masih menunggu tindak lanjut dari Pemprov dan BWSS V," katanya.
 
Untuk lebih lanjut, Pemkab Agam akan berkoordinasi dengan Pemprov dan BWSS V, agar abrasi segera ditangani.
 
Dengan cara itu, maka pemukiman warga bisa terselamatkan dari ancaman abrasi sungai.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan