Probolinggo: Sebuah jembatan gantung di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Kamis, 9 September 2022 putus. Jembatan ini menghubungkan dua desa di Kecamatan Pajarakan dan Kecamatan Kraksaan.
Akibat robohnya jembatan tersebut puluhan siswa SMP berjatuhan ke sungai. Diketahui saat kejadian siswa dari SMP Negeri 1 Pajarakan sedang mengikuti jalan santai dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas).
Kronologi jembatan putus
Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari menjelaskan insiden tersebut berawal dari siswa SMPN 1 Pajarakan yang tengah melakukan kegiatan jalan santai dan melewati jembatan tersebut. Mereka mengambil rute dari Pajarakan ke selatan hingga desa Krenggenan, Kecamatan Kraksaan dan Desa Rondikuning serta finish di SMP Negeri 1 Pajarakan.
Ketika sampai di tengah-tengah para siswa berhenti. Lalu mereka menggoyang-goyangkan jembatan tersebut.
“Karena kondisinya sudah tergerus dan kemampuannya sudah menurun dengan beban yang ada di jembatan yang melebihi kapasitas, akhirnya jembatan gantung ini ambruk,” jelas Hasyim seperti dikutip dari laman resmi Kabupaten Probolinggo, Jumat, 9 September 2022.
(Kondisi jembatan gantung roboh foto: probolinggokab.go.id)
Kelebihan muatan
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo Hengki Cahjo Saputra mengatakan penyebab putusnya jembatan gantung di Desa Kregenan tersebut diduga karena kelebihan beban.
"Banyak siswa SMPN 1 Pajarakan melakukan jalan santai melewati jembatan gantung itu yang menyebabkan overload, sehingga cantolan pemberat jembatan yang berada di ujung jembatan patah," kata Hengki di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat, 9 September 2022.
40 siswa dan satu guru terjatuh ke sungai
Robohnya jembatan gantung tersebut menyebabkan 40 siswa dan satu guru jatuh ke sungai. Akibat kejadian tersebut, sebanyak 15 orang yang terdiri dari siswa dan guru sedang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Jati Kraksaan.
Probolinggo: Sebuah
jembatan gantung di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Kamis, 9 September 2022 putus. Jembatan ini menghubungkan dua desa di Kecamatan Pajarakan dan Kecamatan Kraksaan.
Akibat robohnya jembatan tersebut puluhan siswa SMP berjatuhan ke sungai. Diketahui saat kejadian siswa dari SMP Negeri 1 Pajarakan sedang mengikuti
jalan santai dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas).
Kronologi jembatan putus
Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari menjelaskan insiden tersebut berawal dari siswa SMPN 1 Pajarakan yang tengah melakukan kegiatan jalan santai dan melewati jembatan tersebut. Mereka mengambil rute dari Pajarakan ke selatan hingga desa Krenggenan, Kecamatan Kraksaan dan Desa Rondikuning serta finish di SMP Negeri 1 Pajarakan.
Ketika sampai di tengah-tengah para siswa berhenti. Lalu mereka menggoyang-goyangkan jembatan tersebut.
“Karena kondisinya sudah tergerus dan kemampuannya sudah menurun dengan beban yang ada di jembatan yang melebihi kapasitas, akhirnya jembatan gantung ini ambruk,” jelas Hasyim seperti dikutip dari laman resmi Kabupaten Probolinggo, Jumat, 9 September 2022.
(Kondisi jembatan gantung roboh foto: probolinggokab.go.id)
Kelebihan muatan
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo Hengki Cahjo Saputra mengatakan penyebab putusnya jembatan gantung di Desa Kregenan tersebut diduga karena kelebihan beban.
"Banyak siswa SMPN 1 Pajarakan melakukan jalan santai melewati jembatan gantung itu yang menyebabkan overload, sehingga cantolan pemberat jembatan yang berada di ujung jembatan patah," kata Hengki di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat, 9 September 2022.
40 siswa dan satu guru terjatuh ke sungai
Robohnya jembatan gantung tersebut menyebabkan 40 siswa dan satu guru jatuh ke sungai. Akibat kejadian tersebut, sebanyak 15 orang yang terdiri dari siswa dan guru sedang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Jati Kraksaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RUL)