Tangerang: Hari Pahlawan yang diperingati di tiap tahunnya pada 10 November, tidak lepas untuk mengingat perjuangan para pahlawan Indonesia. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Pahlawan, salah satunya napak tilas dengan berkunjung ke museum.
Salah satunya Museum Juang Taruna. 'Rumah' bagi jejak-jejak perjuangan salah satu perwira kenamaan, Mayor Daan Mogot, yang terletak di Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.
Gedung bernuansa putih ini menyajikan sejarah mengenai peristiwa pertempuran Lengkong. Peristiwa yang menewaskan sejumlah perwira dan taruna di antaranya Mayor Daan Mogot.
Di dalam gedung tersebut, sebanyak 56 foto taruna saat melakukan pendidikan di Akademi Militer Tangerang dan sederet foto pertempuran di Desa Lengkong bertengger di dinding museum. Catatan tentang sejarah pertempuran Lengkong pun terdapat di Museum Juang Taruna, sehingga atmosfer perjuangan dan sejarah para pahlawan di masa itu pun dapat dirasakan.
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Tangerang, Rizal Ridolloh, mengatakan, sepenggal cerita peristiwa pertempuran di Desa Lengkong Serpong, Tangerang Selatan, itu terjadi pada 25 Januari 1946 saat para pahlawan tersebut melawan pasukan Jepang.
"Kejadian peristiwa ini berawal saat Mayor Daan Mogot yang memimpin Taruna Akademi Militer Tangerang bersama para taruna mendatangi markas Jepang di Desa Lengkong dalam rangka pelucutan senjata," ujarnya, Kamis, 10 November 2022.
Rizal menuturkan, kejadian pertempuran berdarah itu terjadi saat para tentara Jepang melawan untuk merebut senjata yang telah diserahkan, hingga 33 taruna dan tiga perwira pun gugur dalam kejadian itu, termasuk Daan Mogot, Letnan Soebianto, dan Letnan Soetopo.
Untuk mengenangnya, lanjut Rizal, Museum Juang Taruna atau Taman Makam Pahlawan (TMP) Taruna di Jalan Daan Mogot Kota Tangerang dan Monumen Lengkong di Serpong pun dibuat.
Sejumlah siswa memperhatikan koleksi Museum Juang Taruna di Tangerang. (Medcom.id/Hendrik)
"Harapannya, museum ini bisa menjadi lokasi edukasi untuk masyarakat khususnya para pelajar. Untuk merasakan semangat para taruna dalam melakukan perjuangan dan dapat diimplementasikan di era saat ini, dengan kemampuan dan bakatnya masing-masing," jelasnya.
Rizal menjelaskan, Museum Juang Taruna atau TMP Taruna pun dibuka untuk umum, hingga tak sedikit menjadi agenda kunjungan sekolah-sekolah.
"Jadi, siapa pun yang mau belajar dan melihat langsung pejuang Tangerang TMP Taruna terbuka untuk umum dan gratis," jelasnya.
Tangerang: Hari Pahlawan yang diperingati di tiap tahunnya pada 10 November, tidak lepas untuk mengingat
perjuangan para pahlawan Indonesia. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Pahlawan, salah satunya napak tilas dengan berkunjung ke museum.
Salah satunya Museum Juang Taruna. 'Rumah' bagi jejak-jejak perjuangan salah satu perwira kenamaan, Mayor Daan Mogot, yang terletak di Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.
Gedung bernuansa putih ini menyajikan sejarah mengenai peristiwa pertempuran Lengkong. Peristiwa yang menewaskan sejumlah perwira dan taruna di antaranya Mayor Daan Mogot.
Di dalam gedung tersebut, sebanyak 56 foto taruna saat melakukan pendidikan di Akademi Militer Tangerang dan sederet foto pertempuran di Desa Lengkong bertengger di dinding museum. Catatan tentang
sejarah pertempuran Lengkong pun terdapat di Museum Juang Taruna, sehingga atmosfer perjuangan dan sejarah para pahlawan di masa itu pun dapat dirasakan.
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Tangerang, Rizal Ridolloh, mengatakan, sepenggal cerita peristiwa pertempuran di Desa Lengkong Serpong, Tangerang Selatan, itu terjadi pada 25 Januari 1946 saat para pahlawan tersebut melawan pasukan Jepang.
"Kejadian peristiwa ini berawal saat Mayor Daan Mogot yang memimpin Taruna Akademi Militer Tangerang bersama
para taruna mendatangi markas Jepang di Desa Lengkong dalam rangka pelucutan senjata," ujarnya, Kamis, 10 November 2022.
Rizal menuturkan, kejadian pertempuran berdarah itu terjadi saat para tentara Jepang melawan untuk merebut senjata yang telah diserahkan, hingga 33 taruna dan tiga perwira pun gugur dalam kejadian itu, termasuk Daan Mogot, Letnan Soebianto, dan Letnan Soetopo.
Untuk mengenangnya, lanjut Rizal, Museum Juang Taruna atau Taman Makam Pahlawan (TMP) Taruna di Jalan Daan Mogot Kota Tangerang dan Monumen Lengkong di Serpong pun dibuat.
Sejumlah siswa memperhatikan koleksi Museum Juang Taruna di Tangerang. (Medcom.id/Hendrik)
"Harapannya, museum ini bisa menjadi lokasi edukasi untuk masyarakat khususnya para pelajar. Untuk merasakan semangat para taruna dalam melakukan perjuangan dan dapat diimplementasikan di era saat ini, dengan kemampuan dan bakatnya masing-masing," jelasnya.
Rizal menjelaskan, Museum Juang Taruna atau TMP Taruna pun dibuka untuk umum, hingga tak sedikit menjadi agenda kunjungan sekolah-sekolah.
"Jadi, siapa pun yang mau belajar dan melihat langsung pejuang Tangerang TMP Taruna terbuka untuk umum dan gratis," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
