Kulon Progo: Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), melebihi 600 kasus hingga Oktober 2022. Catatan ini sudah melebihi siklus 6 tahunan pada tahun 2016, yakni 381 kasus.
"Angka kasus DBD sejak Januari hingga Oktober 2022 sudah sebanyak 645 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Sri Budi Utami pada Jumat, 11 November 2022.
Ia mengatakan siklus 6 tahunan kasus DBD di Kabupaten Kulon Progo angkanya beragam. Sebelum tahun ini, data angka kasus DBD siklus 6 tahunan di Kabupaten Kulon Progo, yakni 381 kasus pada tahun 2016, 472 kasus di tahun 2010, dan 237 kasus di tahun 2004.
"Kasus DBD tahun ini dilaporkan menjadi tertinggi selama kurun waktu 24 tahun terakhir. Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus DBD," ucapnya.
Ia mengatakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) tetap menjadi salah satu jalan untuk menekan angka kasus DBD. Cara PSN dianggap lebih efektif dibanding pengasapan atau fogging. Di sisi lain, pengasapan bisa membuat nyamuk kebal pada pestisida.
Kasus DBD tahun ini potensial akan terus melonjak. Pihaknya berharap masyarakat bisa membantu untuk menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan PSN.
"PSN ini lebih murah, juga manfaatnya banyak. Saya kira ini lebih efektif untuk menghindari ancaman DBD," kata dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id.
Kulon Progo: Kasus demam berdarah dengue
(DBD) di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY), melebihi 600 kasus hingga Oktober 2022. Catatan ini sudah melebihi siklus 6 tahunan pada tahun 2016, yakni 381 kasus.
"Angka kasus DBD sejak Januari hingga Oktober 2022 sudah sebanyak 645 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Sri Budi Utami pada Jumat, 11 November 2022.
Ia mengatakan siklus 6 tahunan kasus DBD di Kabupaten Kulon Progo angkanya beragam. Sebelum tahun ini, data angka kasus DBD siklus 6 tahunan di Kabupaten Kulon Progo, yakni 381 kasus pada tahun 2016, 472 kasus di tahun 2010, dan 237 kasus di tahun 2004.
"Kasus DBD tahun ini dilaporkan menjadi tertinggi selama kurun waktu 24 tahun terakhir. Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus DBD," ucapnya.
Ia mengatakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) tetap menjadi salah satu jalan untuk menekan angka kasus DBD. Cara PSN dianggap lebih efektif dibanding pengasapan atau fogging. Di sisi lain, pengasapan bisa membuat nyamuk kebal pada pestisida.
Kasus DBD tahun ini potensial akan terus melonjak. Pihaknya berharap masyarakat bisa membantu untuk menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan PSN.
"PSN ini lebih murah, juga manfaatnya banyak. Saya kira ini lebih efektif untuk menghindari ancaman DBD," kata dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)