"Ya, baru berita gempanya. Sekarang sedang assessment (dinilai) dulu," kata Ridwan usai menghadiri acara Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan di Medan, Sumut, Kamis, 2 Februari 2023.
Baca: Gempa di Garut Akibat Sesar Garsela Sudah Diprediksi |
Ridwan mengatakan pola penanganan, baik korban maupun infrastruktur mengalami kerusakan sama seperti di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tempo hari.
Diketahui Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadi gempa bumi tektonik pada pukul 22.57.21 WIB, Selasa, 1 Februari 2023.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa ini berkekuatan magnitudo 4,3 dengan episenter pada koordinat 7.27 LS dan 107.73 BT berlokasi di darat dengan jarak 19 kilometer barat daya Kabupaten Garut, Jawa Barat, kedalaman tiga kilometer.
"Nanti polanya seperti Cianjur. Jadi artinya, dilihat kerusakan level-nya," jelas Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil menjelaskan penanganan kemanusiaan dan kerusakan infrastruktur akan ditangani sesuai prosedur tanggap darurat.
"Per hari ini kalau ada masalah kemanusiaan atau infrastruktur yang rusak, pasti tanggap darurat. Jadi tahap satu," ungkapnya.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Satria Budi, memastikan gempa bumi tektonik ini akibat aktivitas Sesar Garsela menyebabkan kerusakan puluhan rumah, sedangkan korban jiwa tidak ada.
"Dari 42 kecamatan melaporkan sampai pukul 03.00 dini hari tadi tidak ada hal lain (kerusakan, red) kecuali dua kecamatan terdampak, yakni Samarang dan Pasirwangi," katanya.
Laporan sementara ada kerusakan 20 rumah warga yang tersebar di Desa Cisarua, dan Desa Samarang, Kecamatan Samarang, lalu dua rumah warga di Desa Padaawas, Kecamatan Pasirwangi.
"Di Samarang 20 unit dua desa, Cisarua dan Samarang. Di Padaawas, Pasirwangi, cuma dua rumah," ungkap Budi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id