Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Aan Suhanan, mengatakan dengan metode tersebut dapat menggambarkan peristiwa yang terjadi.
"Ini menggunakan teknik investigasi artinya menggunakan berbasis IT kita, dengan accident analysis akan menggambarkan kembali saat-saat sebelum kejadian, saat kejadian, dan setelah kejadian. Nanti akan tercatat bagaimana posisi kecepatan dan sebagainya," kata Aan di Bekasi, Jawa Barat, Senin, 18 Juli 2022.
| Baca: 11 Korban Meninggal Kecelakaan Truk BBM Dibawa ke RS Polri |
Dia menjelaskan terdapat sejumlah hal yang dapat menjadi faktor penyebab terjadinya kecelakaan tersebut. Saat ini masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan.
Menurut Aan pihaknya akan melakukan Forum Group Disccussion (FGD) pascaolah TKP. Hal itu untuk mengulas tentang kondisi jalan dan situasi lalu lintas saat terjadi kecelakaan.
"Nanti hasil dari FGD ini akan kita berikan kepada para stakeholder ya yang berkepentingan. Stakeholder yang bertugas mengatur jalan dan kerambu-rambuan dan lain sebagainya itu nanti kita akan berikan masukan," ungkapnya.
Sebelumnya 11 orang dinyatakan meninggal dalam kecalakaan truk tangki bahan bakar minyak (BBM) milik PT Pertamina (Persero) di Jalan Alternatif Cibubur, Bekasi.
"Untuk sementara korban ada di Kramat Jati, 11 orang meninggal dunia. Tapi ini kita masih cek ulang kembali, akan kita cek betul korban identitasnya kembali lebih lanjut nanti kita libatkan tim dokkes untuk melakukan pemeriksaan korban," kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman, di Bekasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id