Lampung: Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Provinsi Lampung, sejak tadi siang hingga malam ini sudah empat kali mengalami erupsi. Hal ini berdasarkan informasi yang disiarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Andi Suardi mengatakan erupsi masih terjadi pada Jumat siang hingga malam ini. PVMBG mencatat erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi pada Jumat, 27 Januari 2023, pukul 13.12 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 350 meter di atas puncak.
Sementara dari permukaan laut kurang lebih 507 meter kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tipis hingga condong ke arah timur laut. Erupsi selanjutnya terjadi pukul 21.35 WIB dengan kolom abu tidak teramati.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 55 mM dan durasi 38 detik, sinar api teramati hingga kurang lebih 200 meter," ujar Andi, Jumat, 28 Januari 2023.
Gunung Anak Krakatau pada pukul 21.44 WIB kembali mengalami erupsi, namun tinggi kolom abu tidak teramati, sinar api terlihat tinggi lebih kurang 150 m. Pada pukul 23.28 WIB, Gunung Anak Krakatau kembali erupsi, namun kolom tinggi abu tidak teramati, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 60 mm dengan durasi dua menit sembilan detik.
"Tercatat selama bulan Januari ini, Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan Selat Sunda Lampung mengalami erupsi sebanyak 31 kali, dan menjadi yang teraktif di Indonesia," jelas Andi.
PVMBG menyarankan masyarakat, pengunjung, wisatawan, maupun pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif gunung api tersebut, yang statusnya Siaga atau Level III.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Lampung:
Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Provinsi Lampung, sejak tadi siang hingga malam ini sudah empat kali mengalami
erupsi. Hal ini berdasarkan informasi yang disiarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Andi Suardi mengatakan erupsi masih terjadi pada Jumat siang hingga malam ini. PVMBG mencatat erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi pada Jumat, 27 Januari 2023, pukul 13.12 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 350 meter di atas puncak.
Sementara dari permukaan laut kurang lebih 507 meter kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tipis hingga condong ke arah timur laut. Erupsi selanjutnya terjadi pukul 21.35 WIB dengan kolom abu tidak teramati.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 55 mM dan durasi 38 detik, sinar api teramati hingga kurang lebih 200 meter," ujar Andi, Jumat, 28 Januari 2023.
Gunung Anak Krakatau pada pukul 21.44 WIB kembali mengalami erupsi, namun tinggi kolom abu tidak teramati, sinar api terlihat tinggi lebih kurang 150 m. Pada pukul 23.28 WIB, Gunung Anak Krakatau kembali erupsi, namun kolom tinggi abu tidak teramati, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 60 mm dengan durasi dua menit sembilan detik.
"Tercatat selama bulan Januari ini, Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan Selat Sunda Lampung mengalami erupsi sebanyak 31 kali, dan menjadi yang teraktif di Indonesia," jelas Andi.
PVMBG menyarankan masyarakat, pengunjung, wisatawan, maupun pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif gunung api tersebut, yang statusnya Siaga atau Level III.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)