"Tim sudah turun. Untuk hasilnya, nanti disampaikan langsung Pak Bupati siang ini," kata Darifus di Kerinci, Kamis, 19 Januari 2023.
Ia mengatakan tim yang diturunkan untuk memeriksa material erupsi Gunung Kerinci meliputi petugas dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), BPBD, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Mereka melakukan pengecekan bersama anggota DPRD Kabupaten Kerinci, anggota TNI, Polri, serta aparat pemerintah kecamatan, dan pemerintah desa.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Tim langsung menuju lokasi persawahan yang tertimbun oleh material tersebut," kata Darifus.
Kepala Desa Sungai Rumpun Herman menyampaikan bahwa menurut hasil pemeriksaan material yang meliputi areal persawahan di wilayahnya bukan lahar dingin, melainkan sisa abu vulkanik dari Gunung Kerinci.
Baca: Lahar Dingin Gunung Kerinci Rendam Persawahan Milik Warga |
"Saya klarifikasi, bukan banjir lahar dingin. Dari penelitian, itu merupakan sisa abu vulkanik yang dibawa air dari puncak Gunung Kerinci," katanya.
Dia mengatakan sejak Gunung Kerinci mulai mengalami erupsi pada Oktober 2022 sampai sekarang bagian wilayah desanya sudah sekitar 20 kali terdampak material erupsi dari gunung tersebut.
"Selama Januari 2023 ini saja sudah lima kali banjir terjadi. Baunya tercium bau belerang," katanya.
Menurut Herman, material erupsi Gunung Kerinci berdampak pada sekitar 10 hektare sawah di desanya selama periode Oktober 2022 hingga Januari 2023.
"Lahan (yang terdampak) tahun sebelumnya seluas 15 hektare," kata dia.
Ia menuturkan sawah-sawah yang terdampak erupsi Gunung Kerinci belum bisa digarap karena tertutup material hingga setinggi sekitar satu meter.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id