Kendari: Dinas Kesehatan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menyebut cakupan vaksinasi penguat (booster) di daerah ini baru mencapai 10.346 orang dari 265.147 sasaran.
Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum mengatakan bahwa vaksinasi dosis penguat telah diberikan bagi kelompok tenaga kesehatan, pelayan publik, lanjut usia (lansia), serta masyarakat umum dan rentan.
"Vaksinasi dosis ketiga atau booster di Kendari saat ini mencapai 4,51 persen atau 10.346 orang dari target sasaran," katanya, Senin, 21 Februari 2022.
Sementara penerima dosis pertama mencapai 254.046 orang atau 95,81 persen dan dosis kedua mencapai 169.552 atau 63,95 persen dari sasaran.
Dia memerinci cakupan vaksinasi di daerah itu, untuk tenaga kesehatan dosis pertama mencapai 5.779 orang (139,22 persen), dosis kedua 5.344 orang (128,74 persen), dosis penguat atau booster sebanyak 3.598 orang (86,68 persen) dari 4.151 sasaran.
Baca juga: Bupati Bogor: Penularan Omicron Lebih Masif Ketimbang Delta
Penerima dosis pertama bagi petugas publik mencapai 51.554 orang atau 136,35 persen dan dosis kedua telah dilakukan kepada 37.966 orang atau 100,41 persen, dosis penguat 4.580 atau 12,11 persen dari 37.810 sasaran.
Cakupan vaksinasi dosis pertama kepada kelompok lanjut usia tercatat 9.043 atau 53,07 persen, dosis kedua 6.998 atau 41,07 persen, booster 572 atau 3,36 persen dari 17.040 sasaran.
Sementara penerima dosis pertama bagi masyarakat umum dan rentan sebanyak 141.844 atau 83,24 persen, dosis kedua 92.129 atau 54,06 persen dan penguat 1.596 atau 0,94 dari 170.409 sasaran.
Cakupan vaksinasi dosis pertama bagi remaja mencapai 37.817 atau 105,82 persen, dosis kedua 26.250 atau 73,45 persen dari 35.737 sasaran.
Rahminingrum meminta masyarakat agar melakukan vaksinasi, sehingga memiliki kekebalan tubuh sebagai upaya mencegah risiko terinfeksi covid-19.
"Meski sudah menerima vaksinasi, tetap disiplin protokol kesehatan pakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan, kedua ini harus dilakukan demi mencegah covid-19 dan varian Omicron," kata Rahminingrum.
Kendari: Dinas Kesehatan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menyebut
cakupan vaksinasi penguat (booster) di daerah ini baru mencapai 10.346 orang dari 265.147 sasaran.
Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum mengatakan bahwa vaksinasi dosis penguat telah diberikan bagi kelompok tenaga kesehatan, pelayan publik, lanjut usia (lansia), serta masyarakat umum dan rentan.
"Vaksinasi dosis ketiga atau booster di Kendari saat ini mencapai 4,51 persen atau 10.346 orang dari target sasaran," katanya, Senin, 21 Februari 2022.
Sementara penerima dosis pertama mencapai 254.046 orang atau 95,81 persen dan dosis kedua mencapai 169.552 atau 63,95 persen dari sasaran.
Dia memerinci cakupan vaksinasi di daerah itu, untuk tenaga kesehatan dosis pertama mencapai 5.779 orang (139,22 persen), dosis kedua 5.344 orang (128,74 persen), dosis penguat atau booster sebanyak 3.598 orang (86,68 persen) dari 4.151 sasaran.
Baca juga:
Bupati Bogor: Penularan Omicron Lebih Masif Ketimbang Delta
Penerima dosis pertama bagi petugas publik mencapai 51.554 orang atau 136,35 persen dan dosis kedua telah dilakukan kepada 37.966 orang atau 100,41 persen, dosis penguat 4.580 atau 12,11 persen dari 37.810 sasaran.
Cakupan vaksinasi dosis pertama kepada kelompok lanjut usia tercatat 9.043 atau 53,07 persen, dosis kedua 6.998 atau 41,07 persen, booster 572 atau 3,36 persen dari 17.040 sasaran.
Sementara penerima dosis pertama bagi masyarakat umum dan rentan sebanyak 141.844 atau 83,24 persen, dosis kedua 92.129 atau 54,06 persen dan penguat 1.596 atau 0,94 dari 170.409 sasaran.
Cakupan vaksinasi dosis pertama bagi remaja mencapai 37.817 atau 105,82 persen, dosis kedua 26.250 atau 73,45 persen dari 35.737 sasaran.
Rahminingrum meminta masyarakat agar melakukan vaksinasi, sehingga memiliki kekebalan tubuh sebagai upaya mencegah risiko terinfeksi covid-19.
"Meski sudah menerima vaksinasi, tetap disiplin protokol kesehatan pakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan, kedua ini harus dilakukan demi mencegah covid-19 dan varian Omicron," kata Rahminingrum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)