Surabaya: Kehadiran Menteri BUMN, Erick Thohir, dalam acara ‘Sambung Rasa Bersama Jemaat GKI Diponegoro Surabaya’ disebut memberikan pesan menyejukan bagi Indonesia.
Ketua Umum (Ketum) Majelis Jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro Surabaya, Jefta Stephanus, mengatakan Erick telah menunjukkan sosok negarawan yang merangkul semua kalangan.
"Sangat apresiasi sekali, Pak Erick mau silaturahmi dan sambung rasa ke GKI Diponegoro. Bagi saya, Pak Erick merupakan figur yang peduli terhadap semua kalangan dan bisa merangkul semua kalangan," kata Jefta di GKI Diponegoro, Surabaya, Senin, 3 Januari 2021.
Baca: BIN Bali Kebut Vaksinasi Lansia
Jefta menjelaskan kedatangan Erick dalam acara tersebut murni untuk menjaga persatuan serta menunjukkan komitmen dalam menjunjung tinggi keberagaman bangsa.
"Penyampaiannya betul-betul untuk NKRI dan Pancasila, tidak ada motif apa-apa. Apalagi beliau datang sebagai Anggota Kehormatan Banser," jelas Jefta.
Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) memiliki historis kuat dengan Umat Kristiani. Hal itu dibuktikan dengan pengorbanan seorang Banser bernama Riyanto dalam ledakan bom saat berjaga pada malam Natal di Gereja Jemaat Pantekosta Indonesia atau GSJPDI Eben Haezer Mojokerto, Jawa Timur.
Sementara itu GKI Diponegoro sendiri adalah salah satu lokasi yang menjadi rangkaian peristiwa dalam Pengeboman Surabaya 2018. Bersama dengan dua tempat lain, yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan.
Jefta memiliki keyakinan kuat bahwa Erick sebagai pejabat publik akan terus menjaga persatuan dan kesatuan tanpa pandang golongan. "Tekadnya dari Pak Erick tidak memandang dari etnis atau agama. Kita harus bersatu padu membangun Indonesia ke depan," ujarnya.
Surabaya: Kehadiran Menteri BUMN, Erick Thohir, dalam acara ‘Sambung Rasa Bersama Jemaat GKI Diponegoro Surabaya’ disebut memberikan pesan menyejukan bagi Indonesia.
Ketua Umum (Ketum) Majelis Jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro Surabaya, Jefta Stephanus, mengatakan Erick telah menunjukkan sosok negarawan yang
merangkul semua kalangan.
"Sangat apresiasi sekali, Pak Erick mau silaturahmi dan sambung rasa ke GKI Diponegoro. Bagi saya, Pak Erick merupakan figur yang peduli terhadap semua kalangan dan bisa merangkul semua kalangan," kata Jefta di GKI Diponegoro, Surabaya, Senin, 3 Januari 2021.
Baca:
BIN Bali Kebut Vaksinasi Lansia
Jefta menjelaskan kedatangan Erick dalam acara tersebut murni untuk menjaga persatuan serta menunjukkan komitmen dalam menjunjung tinggi keberagaman bangsa.
"Penyampaiannya betul-betul untuk NKRI dan Pancasila, tidak ada motif apa-apa. Apalagi beliau datang sebagai Anggota Kehormatan Banser," jelas Jefta.
Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) memiliki historis kuat dengan Umat Kristiani. Hal itu dibuktikan dengan pengorbanan seorang Banser bernama Riyanto dalam ledakan bom saat berjaga pada malam Natal di Gereja Jemaat Pantekosta Indonesia atau GSJPDI Eben Haezer Mojokerto, Jawa Timur.
Sementara itu GKI Diponegoro sendiri adalah salah satu lokasi yang menjadi rangkaian peristiwa dalam Pengeboman Surabaya 2018. Bersama dengan dua tempat lain, yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan.
Jefta memiliki keyakinan kuat bahwa Erick sebagai pejabat publik akan terus menjaga persatuan dan kesatuan tanpa pandang golongan. "Tekadnya dari Pak Erick tidak memandang dari etnis atau agama. Kita harus bersatu padu membangun Indonesia ke depan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)